berbagi referensi skripsi

PERANAN KREDIT RITEL TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA NASABAH PT.XXX



BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Usaha  mikro  termasuk  dalam bagian  usaha  mikro  kecil  dan  menengah (UMKM)  mempunyai  peran yang  cukup  penting dalam  membangun perekonomian di Indonesia. Terbukti di saat krisis  ekonomi melanda Indonesia, pemerintah  sangat  mengandalkan  peran  UMKM untuk  memperkecil  dampak negatif  dari krisis  ekonomi.  Ketika krisis ekonomi terjadi banyak sektor yang mengalami pertumbuhan pada output yang menurun. Setidaknya ada dua faktor yang memainkan peran sangat penting pada saat itu untuk mengurangi efek-efek negatif terhadap kemiskinan.
Pertama, pertumbuhan dari kegiatan-kegiatan ekonomi di sektor informal banyak menyerap tenaga kerja yang diberhentikan akibat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari sektor formal dan ternyata memberikan sumber pendapatan tambahan bagi tenaga  kerja.
Kedua, banyak program pemerintah yang ada untuk mengurangi kemiskinan. Beberapa program-program pemerintah tersebut adalah  Program  Nasional  bagi Keluarga Harapan (PKH) yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan, Program Nasional untuk Penguatan Masyarakat (PNPM) yang memberi  penekanan  pada  pengembangan usaha (Tambunan, 2012).

UMKM memiliki beberapa  peran di Indonesia, yakni sebagai  pemain utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia, sebagai penyedia kesempatan kerja, sebagai pelaku dalam pengembangan ekonomi  lokal dan pengembangan masyarakat, sebagai pencipta pasar dan  inovasi melalui fleksibelitas dan sensitivitas serta adanya keterkaitan dengan kegiatan perusahaan, selain itu UMK dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas, dan dapat mereduksi ketimpangan pendapatan (Urata dalam Sulistyastuti, 2010).
UMKM merupakan kelompok usaha yang beroperasi di sektor informal dan padat karya sehingga dinilai mempunyai  peran  strategis  sebagai sumber pencipta lapangan kerja. Peristiwa krisis ekonomi ditahun 1997-1998 berdampak pada besarnya jumlah pekerja formal yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai akibat dari banyaknya perusahaan-perusahaan besar di sektor formal yang mengalami kebangkrutan. 
Akibat belum adanya sistem jaminan sosial yang baik terutama sistem pemberi tunjangan pengangguran yang ada  di negara ini, maka banyak dari mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan  menganggur. Sehingga menjadi suatu keharusan bagi mereka yang menganggur untuk bekerja di sektor informal maupun membuka usaha sendiri di sektor informal (Setiawan, 2011).
Menurut Partomo dan Soejodono (2010:38) keberadaan UMKM selama ini telah menjadi sumber kehidupan dari sebagian  besar  rakyat  Indonesia. Yang menjadikan UMKM terus bertahan disaat krisis ekonomi adalah karena, pertama, sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah.
Kedua, sebagian besar UMKM menggunakan modal sendiri tanpa bantuan modal dari perbankan sehingga ketika terjadi krisis di sektor perbankan dan suku bunga bank naik maka tidak mempengaruhi kinerja dari UMKM itu sendiri.
Ketiga, krisis ekonomi yang berkepanjangan terjadi kasus pemberhentian tenaga kerja di sektor formal sehingga terjadi peningkatan jumlah pengangguran, pada akhirnya menyebabkan para penganggur memasuki sektor informal dengan melakukan kegiatan usaha yang berskala kecil yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah UMKM.
Menurut statistik jumlah UKM yang  ada  di  Indonesia  hingga  saat  ini  mencapai  56,5  juta  unit  dan setidaknya UMKM berkontribusi terhadap penyerapan  tenaga  kerja  sebesar  97  persen. Sehingga jika  keberadaaan  UMKM  terus  dikembangkan maka  jumlah  tenaga kerja yang diserap semakin  banyak  dan  hal  ini  dapat  mengurangi  jumlah pengganguran yang ada.
Program pemerintah dalam membantu Masyarakat UMKM yaitu untuk dengan memberikan bantuan modal dengan cara memperluas penyaluran pinjaman atau kredit ritel sehingga pada tahun 2014 perluasan UMKM semakin meningkat dan bantuan program kredit ritel juga meluas sampai pada tingkat Pemerintah Daerah dengan menambah bank pelaksana pengelola kredit ritel dalam hal ini yang ditunjuk adalah 13 Bank Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Bank BRI Cabang Jeneponto Kabupaten Jeneponto.
Peningkatan jumlah UMKM di Kabupaten Jeneponto diikuti pula oleh peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap. Tahun 2013  tenaga kerja yang terserap berjumlah 264.762 orang, dengan pertumbuhan pertumbuhan tenaga kerja sebesar 3%, pada setiap tahunnya terjadi  peningkatan  tenaga  kerja  seiring  dengan semakin meningkatnya jumlah UMKM.
Begitu pula dengan asset yang dimiliki UMKM di Kabupaten Jeneponto, setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun 2013 asset UMKM  berjumlah  Rp 2,7 milyar kemudian pada 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 7%. Demikian pula dengan jumlah omzet UMKM di Kabupaten Jeneponto terus mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan jumlah UMKM, jumlah tenaga kerja yang terserap, dan jumlah asset UMKM. 
Peningkatan UMKM saat ini disebabkan karena banyaknya usaha besar mengalami collapse menyebabkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada para pekerjanya. Kemudian para pekerja yang mendapatkan  PHK menyambung  hidupnya  dengan  membuka usaha  sendiri. Pemerintah Kabupaten Jeneponto bersama Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jeneponto paling banyak membidik usaha mikro sebagai usaha yang perlu perhatian untuk dikembangkan lagi potensinya. 
Namun demikian, setiap usaha mikro memerlukan bantuan modal untuk mengembangkan usaha, kebutuhan modal oleh usaha mikro dapat diperoleh dari lembaga keuangan. Dalam pendataannya UMKM Kabupaten Jeneponto menggabungkan jenis usaha mikro dan kecil menjadi satu, dikarenakan kriteria usaha mikro yang hampir sama.
Solusi yang diberikan baik dari dinas pemerintahan maupun instansi yang terkait dengan usaha mikro  adalah  dengan  memberikan  bantuan  modal  bagi pelaku  usaha  melalui  bank.  Peran  perbankan  dalam permasalahan modal yang dihadapi oleh pelaku usaha  terutama  bagi  pelaku usaha  mikro  adalah  dengan mengalirkan dana dalam bentuk perkreditan. 
Bank BRI adalah salah satu bank yang mengeluarkan program bantuan berupa kredit untuk usaha rakyat. Adapun tujuan dari Bank BRI mengalirkan dana untuk pelaku usaha mikro adalah untuk  meningkatkan akses  pembiayaan bagi  usaha  mikro  yang  melakukan  kegiatan usaha  produktif dan mewujudkan pembangunan sektor riil  dan pemberdayaan usaha mikro  dalam  rangka penanggulangan atau pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Dengan keterlibatan Bank BRI sebagai penyelenggara kredit usaha ritel diharapkan mampu menambah kesempatan bagi masyarakat  Kabupaten Jeneponto untuk mengakses permodalan dan mampu membantu pemerintah dalam mendukung keberlangsungan kinerja usaha mikro. 
Bank BRI adalah bank milik pemerintah daerah yang ditunjuk untuk membantu pemerintah dalam hal penyaluran bantuan permodalan bagi pelaku usaha. Adanya program kredit retail diharapkan mampu membantu usaha kecil masyarakat agar dapat berkembang dan bersaing secara sehat di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang yang dikemukakan, maka dalam penelitian ini penulis akan mengemukakan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu “Bagaimana peranan kredit ritel terhadap perkembangan usaha pada nasabah BRI Cabang Jeneponto?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan kredit ritel terhadap perkembangan usaha pada nasabah BRI Cabang Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.  Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia, khususnya yang terkait dengan permasalahan kredit.
2.  Manfaat praktis, dapat memberikan masukan yang berarti bagi usaha retail dalam mengembangkan usahanya.
3.  Kebijakan, memberikan masukan dan informasi tambahan mengenai kebijakan Bank BRI dalam memberikan pinjaman kredit retail kepada UMKM masyarakat.


 MARI BELAJAR DAN BERBAGI
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact  085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A


0 Komentar untuk "PERANAN KREDIT RITEL TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PADA NASABAH PT.XXX"

Back To Top