berbagi referensi skripsi

laporan perubahan neraca dan penggunaan dana



A  Pengertian Dana
      Indriyo, (1997:27) mengatakan bahwa dana adalah adalah merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan yang selalu berputar.
      Selanjutnya Bambang Riyanto, (1998:49-50) mengemukakan bahwa dana dengan adanya 3(tiga) konsep yaitu:
1)    Konsep Kwantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kwantitas dari pada dana yang tertanam dalam keseluruhan unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula, atau aktiva dimana dana tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dana yang dimaksud adalah modal kerja bruto, yaitu keseluruhan dari pada aktiva lancar.
2)    Konsep Kwalitatif
Konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasinya.
Dana yang dimaksud adalah modal kerja netto yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya.
3)    Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan dalam perusahaan adalah dimaksud untuk menghasilkan laba.


2.5  Jenis-jenis Dana
Bambang Riyanto, (1998:175) membedakan jenis-jenis dana yaitu:
 Dana asing atau hutang adalah dana yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnyasementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan dan tersebut merupakan “hutang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Dana asing atau hutang dibagi atas tiga golongan yaitu:
1.    Dana asing atau hutang jangka pendek (short termdebt), yaitu jangka waktunya pendek, kurang dalam satu tahun terdiri dari:
-    Kredit rekening koran
-    Kredit dari penjual
-    Kredit dari pembeli dan
-    Wesel.
2.    Dana asing atau hutang jangka menengah (intermediate term deb), yaitu hutang jangka waktunya atau umurnya lebih dari satu tahun.
3.    Dana asing atau hutang jangka panjang (long term debt) umumnya lebih dari sepuluh tahun terdiri dari:
-    Pinjaman obligasi
-    Pinjaman hipotik.
1)    Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik (dari dalam) perusahaan atau sumber intern yang ternama untuk waktu yang tidak tertentu lamanya, berupa keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan dana sendiri yang berasal dari luar perusahaan atau sumber extern yaitu dana yang berasal dari pemilik perusahaan terdiri dari:
1. Dana saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan Bentoel saham tersebut dapat berupa saham biasa (commond stock), saham preferren stock) dan saham preferren kumulatif (commulative preferren stock).
2. Cadangan yang dimaksud adalah merupakan cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama beberapa periode yang telah lalu atau dari tahun sedang berjalan antara lain: cadangan espansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs dan cadangan umum.
3. Keuntungan atau laba ditahan adalah keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan yang mana sebagian dibayar sebagai devident dan sebagian ditahan oleh perusahaan, akan tetapi apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan.
2.6  Pengertian Sumber dan penggunaan Dana
2.7.1. Pengertian Sumber Dana
Bambang Riyanto, (1998:78) mengatakan bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu investasi ialah:
1)     Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur dana sendiri sebagai sumber dana interen. Akumulasi penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya 5 (lima) tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif. Dana dari dalam perusahaan terdiri dari :
1.    Dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
2.    Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam peusahaan. Saldo ini adalah keuntungan yang tidak diambil oleh anggota.
3.    Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki oleh perusahaan.
2)     Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau beras dari sumber-sumber dana yang ada diluar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal daripada kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).
2.7.2. Pengertian penggunaan dana
Bambang Rianto (1998:95), mengatakan bahwa pengunaan dana akan menyebabkan perubahan-perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar, tetapi penurunan aktiva tidak selalu diikuti olah penurunan dana.
Penggunaan aktiva lancar menyebabkan berkurangnya dana, hal ini disebabkan karena :
1.    Pembayaran biaya atau ongkos perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan baku atau barang dagangan, suplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya,
Pembayaran biaya operasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan atau penghasilan perusahaan yang bersangkutan.
Penggunaan aktiva lancar untuk operasi ini baru merupakan pengunaan dana kalau jumlah biaya suatu periode lebih besar dari pada jumlah penghasilannya (timbulnya kerugian). Besarnya pengunaan dana untuk biaya operasi ini akan dapat ditentukan dengan jalan menganalisis laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut, yaitu jumlah depresiasi dan amortisasi periode tersebut.
2.    Kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penyualan surat berhargan atau efek maupun kerugian insindentil lainnya.
Diluar usaha pokok perusahaan harus dilaporkan tersendiri dalam laporan kerja perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar laporan itu lebih informatif bagi pembaca.
Adapun kerugian yang rutin atau insidentil akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya dana perusahaan.
3.    Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang lainnya, misalnya dana pelunasan obligasi, dana pensin pengawai dan lain-lain.
4.    Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang opligasi, ataupun hutang jangka panjang lainnya mengakibatkan penarikan kembali untuk atau seterusnya saham perusahaan yang beredar, atau adanya hutang jangka panjang, diimbangai dengan berkurangnya aktiva lancar.
5.    Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurngnnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat kurangnnya dana.
6.    Pengambilan uang atau barang dangangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik perusahaan perorangan atau persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
Dari uraian diatas maka sumber-sumber dana adalah merupakan elemen-elemen diluar dana (current assets dan current libilities) atau sering disebut perubahan current account. Kalau besarnya dan pengunaan dana maka tidak efek nettonya terhadap dana.
Untuk lebih jelasnya sumber dan penggunaan dana adalah sebagai berikut :
1)    Sumber dana
1.    Laba ditahan
2.    Bertambahnya penyusutan
3.    Bertambahnya hutang dangang
4.    Bertanbahnya hutang jangka panjang
5.    Bertambahnya kredit bank.
2)    Pengunaan dana
1.    Bertambahnya kas
2.    Bertambahnya piutang
3.    Bertambahnya persediaan
4.    Bertambahnya kendaraan
5.    bertambahnya inventaris
6.    Berkurangnya misin dan peralatan
7.    Berkurangnya hutang lain-lain
2.7  Pengertian dan rasio aktivitas
Bambang Riyanto (1998:130) mengatakan bahwa rasio aktivitas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam mengunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran dana (inventory turnover, average collaction period dan lain sebangainya).
Adapun fomula yang digunakan dalam perhitungan rasio aktivitas antara lain :
1.    Total assets turnover, yakni mengukur kemampuan danan dalam perusahaan yang tertanam didalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu atau dengan  kata lain bahwa total asset turnover adalah kemampuan suatu dana yang diinvestasikan untuk mengkasilkan revenue, dengan rumus :


 



2.    Inventori turnover (perputaran persediaan) yaitu merupakan pengukuran terhadap aktivitas perusahaan dalam mengunakan persediaan dengan rumus :
3.     


 


4.      Woking capital turnover yaitu kemampuan perputaran modal kerja netto dalam suatu periode tertentu, dengan rumus :


 


2.8  Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan tujuan penelitian maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
“Diduga, bahwa sumber dan pengunaan dana dapat meningkatkan aktivitas perusahaan”














BAB III
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan dikota makassar, di mana PT. Lotus Retailindo Makassar dijadikan sebai obyek penelitian.
Sedabgkan waktu penelitian sampai dengan penyusutan laporan diperkirakan kurang lebih 3 (tiga) bulan.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus, dan pengumpulan data melalui penelitian sebagai berikut :
1.    Penelitian Pustaka (libreri research), yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku leteratur dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
2.    Penelitian Lapangan (field research) yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara sebagai berikut :
1.    Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara lansung tehadap obyek yang diteliti, dan mengumpulkan data yang diperlukan.
2.    Interview, yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan pemimpin serta karyawan perusahaan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
4.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
1.   Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
2.    Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka seperti laporan keuangan.
3.3.2 Sumber Data
1.  Data primer, adalah data yang bersumber dari hasil observasi dan wawancara dengan pemimpin dan kaeyawan perusahaan yang diteliti.
2.  Data sekunder, adalah data yang bersumber dari dokumen perusahaan, berupa laporan tertulis yang dubuat secara berkala.
4.4. Metode Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan metode analisis sebagai berikut :
1)    Analisis sumber dan pengunaan dana
2)    Analisis rasio aktivitas yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modal kerja, meliputi :








 










BAB IV
GAMBARAN UMUM PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah singkat PT. Lotus Retailindo Makassar dimulai sejak tahun 1990 di mana bapak Umar Brakang, mendirikan 150 meter persegi di Mall Ratu Indah, Jakarta Pusat, yang bergerak dibidang retail khususnya departemen store atau penjualan pakaian dari usaha konveksi garment dilantai dua bagunan toko tersebut.
Dari konsentrasi penjualan pakaian-pakaian impor dari eropa, PT. Lotus Retalindo megalihkan pada pakaian-pakaian lokal sejak adanya pengenaan pakaian impor ditahun 1975.
Sejak itu pula segmen pasar diarahkan pada segmen yang berpenghasilan menegah.
Pada tahun 1989, dua belas tahun setelah pembukaantoko yang pertama, PT. Lotus Retailindo tampil sebagi salah satu perusahaan jarinagan “toko serba ada” dengan jumlah keseluruhan sebanyak 11 toko yang tersebar di 3 toko utama di jawa barat yaitu Jakarta, Bogor dan bandung. Hanya berselang waktu delapan tahun sesudah tahun 1984, telah dibuka tambahan 22 toko baru. Per tanggal 30 Juli 1992, perusahaan mengusahakan 33 toko yang tersebar di 16 kota di Indonesia.
Perusahaan yang berkedudukan di Jakarta ini didirikan oleh Bapak Umar Brakang, pada tanggal 11maret 1986 berdasarkan akta No. 30 yang dibuat dihadapan Budiarti Karnadi, SH. Notaris Jakarta, dan telah disetujui oleh mentri Kehakiman Repoblik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.5238. HT.01.Th 86 tanggal 26 Juli 1986, didaftarkan dikantor Kepaniteraan Pengadian negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1745/1986 tanggal 27 Agustus 1986 dan diumumkan dalam berita Repoblik Indonesia No. 73 tanggal 10 september 1991, tambahan No. 2954.
Pada saat didirikan, pemengang saham perseroan terdiri dari Umar barakang dengan jumlah nilai nominal saham sebesar Rp. 10.000.000,-
1) Untuk priode antara akhir tahun 1993 sampai dengan 30 juni 1997, perkembangan usaha perseroan memperhatikan trend yang membaik bila disetujui dari pertumbuhan jumlah toko yang diusahakan. Secara aktual dengan memperhatikan efek pembangunan usaha perseroan dengan PT. Mitra Adi perkasa dan PT. Gaja Tumtal pada bulan Mei 1991 yang memperhatikan surat per 31 Desember 1988, jumlah toko yang diusahankan 9, yang kemudian menjadi 12 pada akhir tahun 1989 dan 15 pada akhir tahun 1990. Per 31 Desember 1991 setelah pengalihan 13 toko dari PT. Mitra Adi Perkasa ke perseroan yang dilakukan bulan Mei 1991, jumlah toko pada pertengahan pertama tahun 1992, jumlah toko perseroan meningkat menjadi 33 per 30 Juni 1992.
2) sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia, PT. Lotus Retailindo Group juga tumbuh hingga saat ini memiliki perusahaan-perusahaan yang antara lain terdiri dari :
1.    PT. Lotus Retailindo, dengan salah satu kegiatan usaha sebagai holding company dengan penyertaan saham PT. Matahari Putra Prima dan PT. Matahari Pusakatama.
2.    PT. Matahari Putra Prima, yang bergerak dibidang toko serba ada.
3.    PT. Matahari Pusakatama, pemilik dan pengelola Galle ia Plasa, Pasar Baru Jakarta
4.    PT. Dunia Dinamika Nusantara, pemilik arena makanan yang ada di toko-toko Matahari.
5.    PT. Matahari Caria, pemilik taman wisata matahari Cerita.
6.    PT. Kreasingdo Cipta Parawisata, konsulan pemasaran dan biro iklan.
Skala usaha perusahaan-perusahaan di atas tergolong kecil jika dibandingkan secara relatif terhadap skala usaha PT. Lotus Retailindo Makassar.
4.2 Struktur Organisasi
Dalam usaha mewujudkan tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi ini adalah sangat penting dalam memudahkan konsentrasi karyawan melaksankan tugas-tugasnya. Dengan penjelasan (uraian tugas) dari struktur organisasi berarti memperjelas spesifikasi pekerjaan dari seteiap keryawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Struktur organisasi perusahaan berguna untuk mencapai pekerjaan yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan, maka sebaiknya pembagian pekerjaan dapat di perjelas. Salah satu faktor yang dapat menunjang tercapainya pekerjaan yang efektif dan efisien yaitu diadakan pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing karyawan. Struktur organisasi disamping mempermudah pengawasan atau terjadinya penyelewengan di dalam tubuh perusahaan tersebut.
Hubungan tata kerja ini dapat diperlihatkan dalam skema yang bentuk hubungan atau bagian dengan bagian yang lain yang ada dalam perusahaan. Untuk struktur organisasi PT. Lotus Retailindo Makassar dapat dilihat sebagi berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PT. LOTUS RETAILINDO
MAKASSAR TAHUN 2003
 








Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar
Keterangan :                             Garis Komando
VM      = Visual Marchansise
S          = Supervisor
A1       = Pakaian Wanita
A2       = Pakaian Pria
A3/A7 = Pakaian Anak-anak dan Mainan
A4       = Sepatu dan Tas
A8       = Perlengkapan Rumah Tangga
A9       = Swalayan
A10     = Alat Tulis
K         = Koordinator
Adm    = Administrasi
Pramu  = Pramuniaga
Exp      = Expedisi
Acc      = Accounting
Berdasrkan struktur organisasi secara garis besarnya dapat dilihat bahwa PT. Lotus Retailindo Makassar terdapat seperangkat organisasi guna menunjang kelancaran kegiatan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Perangkat organisasi tersebut terdiri dari :
1.    Store Manager
Bertugas mengendalikan operasional dan bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan yang bersifat internal (masing-masing manager yang bertugas pada setiap  cabang perusahaan yang dipinpinnya) dan sewaktu-waktu dengan seizin Direksi pusat dapat mewakili untuk urusan keluar.
Aktivitasnya adalah sebagai berikut:
  1. Memimpin perusahaan (Cabang Peruahaan)
  2. Betanggung jawab dan melakukan pengarahan pelaksanaan tugas operasional toko.
  3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada masing-masing bidang.
  4. Melakukan kordinasi pelaksanaan tugas antar bagian.
  5. Mengadakan pembinaan terhadap seluruh karyawan berusaha dan bekerja.
2.    Asisten Store Manager
Tugasnya adalah membantu tugas dan tanggung jawab Store manager dalam melaksanakan operasional toko.
Aktivitas adalah :
1.     Memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan administrasi perkantoran perusahaan.
2.     Mewakili store manager jika tidak ada di tempat atau keluar daerah.
3.     Memeriksa dan bertanggung jawab langsung terhadap keadaan keuangan perusahaan terutama mengenai budget.
4.     meyetujui pengeluaran keuangan, pembiayaan-pembiayaan operasional perusahaan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
5.      Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada store manager.
6.      bertanggung jawab atas pelaksanaan stock opname.
3.    Administrasi Toko
Wewenang dan tanggung jawab dibenahi oleh store manager.
Tugasnya adalah sekretaris yang mengatur dan mencatat surat-surat yang masuk dan keluar dan mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan oleh store manager.
4.    ChiefAccounting/Finance
Tugas pokoknya adalah bertanggung jawab atas semua kegiatan pembukuan dan kegiatan keuangan dalam perusahaan.
Adapun tugas lainnya adalah:
  1. Bersama asisten store manager membuat laporan pertanggung jawaban mengenai budget bulanan baik over budget maupun under budget.
  2. Bertanggung jawab atas laporan penjualan harian setiap toko.
  3. Bertanggung jawab atas laporan penerimaan barang super bazaar.
Chief Accounting/Finance dibantu oleh:
  1. Staf accounting tugas pokonya adalah :
-          Membuat laporan penerimaan pembelian dari exspedisi.
-          Membuat laporan pembayaran hutang yang telah jatuh tempo kepada supplier.
-          Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank setiap bulan.
-          Membuat laporan bulanan hasil pembelian dan persediaan superbazaar untuk kantor pusat.
  1. Staf finance tugas pokonya adalah:
-          Membuat laporan penjualan setiap hari kepada kantor pusat.
-          Sebagai tempat pengambilan uang kas maupun pengeluaran bank.
-          Membuat laporan cash flow setiap bulan agar posisi keuangan dapat diketahui.
5.    Marchandising Division (M.D) tugasnya adalah bertanggung jawab atas persediaan barang yang berada di counter.
Adapun tugas yang lainnya adalah:
  1. Melakukan negosiasi mengenai harga barang agar menekan biaya pembelian.
  2. Merumuskan harga jual yang tepat demi mencapai margin laba yang diinginkan dan tingkat penjualan bulanan maupun tahunan yang ditargetkan.
6.    Supervision General Affair tugasnya adalah mengatur dan memelihara pengadaan keperluan barang-barang yang diperlukan di kantor maupun pengadaan keperluan barang-barangyang ada dalam area.
Supervisor General Affair ini dibantu oleh:
  1. Administrasi dan pelaksana general affair tugas pokonya adalah:
-          Untuk pembelian keperluan toko atau perlengkapan toko baik staf maupun area.
-          Pencatat barang/keperluan pesanan yang telah dibeli.
  1. Tekhnisi tugas pokoknya adalah merawat dan memelihara baik masalah penerangan lampu, alat pendingin(AC) maupun alat-alat yang menggunakan listrik.
7.    Supervisor personalia tugas pokonya adalah berhubungan dengan masalah tenaga kerja/karyawandalam perusahaan.
Adapun tugasnya adalah:
  1. Memberikan penilaian prestasi kerja pada seluruh karyawan.
  2. Memberikan sanksi pada karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan yang ada.
  3. Mengurus karyawan yang akan dioperasikan ke jabatan yang lebih tinggi.
  4. Mengurus surat perjalanan dinas bagi karyawan yang melakukan tugas diluar kota.
Supervisor Personalia ini dibantu oleh:
  1. Security tugas pokoknya adalah menjaga agar keamanan barang yang ada di toko dari pencurian baik dilakukan dari luar maupun dari dalam serta melakukan pemeriksaan rutin pada areatoko, mencatat setiap karyawan yang terlambat datang kerja dan melaporkannya ke supervisor personalia.
  2. Bagian umum tugasnya adalah membersihkan sermua perabot yang ada di dalam kantor.
8.    Supervisor Expedisi tugasnya adalah bertanggung jawab dalam penerimaan barang-barang yang masuk dan keluar dari dalam toko.
Supervisor Expedisi ini dibantu oleh:
  1. Koordinator expedisi dalam tugas pokoknya adalah membantu supervisor expedisi dalam menjalankan tugasnya.
Adapun tugas lainnya adalah:
-          Pengiriman barang returian kepada supplier.
-          Menerima barang yang dikirim oleh gudang (pusat).
-          Membuat laporan persediaan barang yang telah diterima untuk diserahkan ke accounnting.
-          Tempat perbuatan orderan barang superbazaar.
9.    Supervisor Kasir
Tugas pokonya adalah mengatur dan mengawasi setiap kasir yang ada di toko/counter.
Supervisor kasir ini dibantu oleh:
  1. Koordinator kassa tugas pokoknya adalah membantu supervisor kassa dalam menjalankan tugasnya.
Supervisor kassa dalam menjalankan tugasnya.
Adapun tugas yang lainnya adalah:
-          Menghitung penjualan yang diterima pada penjualan hari kemarin.
-          Membuat jadwal kasir pada setiap counter (kassa).
-          Memberitahukan setiap kasir mengenai barang acara.
-          Membuat laporan penjualan untuk diserahkan kefinance.
10.  Supervisor Area
Supervisor area bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang ada dimasing-masing counter dan membawahi langsung karyawan pramuniga yang ada di counter.
Tugas pokoknya adalah:
  1. Betanggung jawab terhadap masalah-masalah yang ada di counter.
  2. Mampu memberikan motivasi kepada karyawan pramuniaga dalam menciptakan costumer service yang baik.
  3. Membuat dan memberikan laporan penjualan kepada AsistenStore Manager.
Supervisor Area dibantu oleh:
1.    Koordinator counter tugas pokoknya adalah membantu supervisor counter
 dalam menjalankan tugasnya.
Adapun tugas lainnya adalah :
-          Melakukan pemeriksaan/chek terhadap permuniaga dalam hal kerapian berbusana dan penampila.
-          Menatur segala administrasi yang ada di coumter
-          Membuat laporan kegiatan permuniaga untuk diserahkan ke supervisor counter.
-          Memeriksa semua barang-barang yang ada di counter apakah slowmoving atau fast moning.
2.    Pramuniaga tugasnya adalah:
-          Melakukan penjualan barang yang di toko .
-          Bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada costumer yang datang ke toko.
-          Melakukan penataanbarang dan menjaga kebersihan barang yang ada di counter.
11.  Supervisor visual merckandising tugas pokoknya adalah
Bertanggung jawab dalam mengatur penataan dekorasi barang yang ada di setiap counter agar letak barang-barang terlihat indah dan bersih.
Supervisor visual Marckandising ini dibantu oleh:
  1. Pelaksana visual tugasnya adalah membantu chief visual dalam membenahi dan menata bentuk dekorasi di toko.
  2. Supervisor promosi tugasnya adalah melaksanakan semua acara baik yang bersifat nasional maupun internasional toko dan dalam pelaksanaannya selalu dibantu oleh beberapa koordinataor counter.




BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.      Laporan Keuangan Perusahaan
Pada dasarnya dapat dipahami bahwa keadaan keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keungan yang yang terdiri dari neraca (balance sheet) dan laporan rugi laba (income statement).
Untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan harus menyiapkan data pada setiap akhir periode disatu pihak dan dipihak lain laporan rugi laba yang dicapai mengenai kondisi perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai dalam periode yang bersangkutan.
Dalam hubungan ii, maka diperlihatkan laporan keuangan PT. Lotus Retailindo Makssar pada periode akhir tahun terakhir yang terdiri dari:
  1. Neraca PT. Lotus Retailindo Makassar tahun 2000, 2001, dan 2002.
  2. Laporan rugi laba PT. Lotus Retailindo Makassar tahun 2000, 2001 dan 2002.
Untuj lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:







TABEL I
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA PER 31 DESEMBER 2000
(DALAM RUPIAH)


AKTIVA                                                        PASSIVA
a.   Aktiva Lancar:                                          a.   Hutang Lancar:
      Kas                              145.000.000,-              Hutang Dagang   150.000.000,-
      Piutang                        420.500.000,-              Kredit Bank                              -
      Persediaan                   341.100.000,-              Hutang Lain-lain       8.545.000,-
      Jml. Akt. Lancar         906.600.000,-              Jml.Hutang Lancar 158.545.000,-
                                                                              Hutang Jangka Panjang                      -
b.   Aktiva Tetap:                                            b.   Modal Sendiri:
      Tanah & Bangunan  1.500.000.000,-             Modal Dasar      2.550.512.500,-
      Mesin & Peralatan        150.000.000,-             Laba yang Ditahan 6.542.425,-    Kendaraan           350.000.000,-                                                                                                      _____________
      Inventaris                       51.000.000,-             Jumlah Mdl Sendiri 7.055.000,-
                                        2.051.000.000,-            
      Penyusutan                 (102.000.000,-)
      Jmlh. Akt. Tetap      1.949.000.000,-
      Total Aktiva             2.855.600.000,-       c, Total Pasiva 2.855.600.000,-
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.









TABEL II
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA PER 31 DESEMBER 2001
(DALAM RUPIAH)



AKTIVA                                                        PASSIVA
a.   Aktiva Lancar:                                          a.   Hutang Lancar:
      Kas                              156.000.000,-              Hutang Dagang  310.000.000,-
      Piutang                        469.320.000,-              Kredit Bank  42.000.000,-            Persediaan       869.320.000,-Hutang Lain-lain      26.400.000,-                         __________                                  ___________
      Jml. Akt. Lancar      1.494.640.000,-              Jml. Hutang Lancar 8.400.000,-
                                                                        HutangJangka Panjang 400.000.000,-
b.   Aktiva Tetap:                                            b.   Modal Sendiri:
      Tanah & Bangunan  1.500.000.000,-             Modal Dasar     2.550.512.500,-
      Mesin & Peralatan        150.000.000,-             Laba yang Ditahan 159.528.000,-
      Kendaraan                    350.000.000,-                                                 _____________
      Inventaris                     111.210.000,-       JumlahMdl Sendiri            2.710.040.500,-
                                        2.211.200.000,-            
      Penyusutan                 (217.400.000,-)
      Jmlh. Akt. Tetap      1.993.800.000,-
      Total Aktiva             3.488.440.500,-       c, Totol Passiva                 3.488.440.500,-
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.






TABEL III
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA PER 31 DESEMBER 2002
(DALAM RUPIAH)



AKTIVA                                                        PASSIVA
a.   Aktiva Lancar:                                          a.   Hutang Lancar:
      Kas                              215.000.000,-              Hutang Dagang              400.595.000,-
      Piutang                        527.500.000,-              Kredit Bank                   125.000.000,-     Persediaan      967.285.500,-                                            Hutang Lain-lain                    14.795.500,-
                                          __________                                                       ___________
      Jml. Akt. Lancar      1.709.785.500,-              Jml. Hutang Lancar        540.390.500,-
                                                                              Hutang Jangka Panjang 600.000.000,-
b.   Aktiva Tetap:                                            b.   Modal Sendiri:
      Tanah & Bangunan  1.500.000.000,-             Modal Dasar               2.550.512.500,-
      Mesin & Peralatan        245.000.000,-             Laba yang Ditahan        179.982.500,-
      Kendaraan                    500.000.000,-                                                 _____________
      Inventaris                     165.100.000,-             Jumlah Mdl Sendiri     2.730.495.000,-
                                        2.410.100.000,-            
      Penyusutan                 (249.000.000,-)
      Jmlh. Akt. Tetap      2.161.100.000,-
      Total Aktiva             3.870.885.500,-       c, Total Passiva                 3.870.885.500,-
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.

     
           



TABEL IV
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2000
 (DALAM RUPIAH)


Hasil Penjualan Neto                                                                 8.678.444.400,-
Hrga Pokok Penjualan                                                               8.047.039.900,-
         Laba Penjualan                                                                     631.404.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi                                                       166.297.500,-
Biaya Penjualan                                                                            100.862.500,-
Jumlah Biaya Operasi                                                                   267.160.000,-
         Laba Operasi                                                                        354.244.500,-
Bunga                                                                                                                 -
         Laba Sebelum Pajak                                                             364.244.500,-
Pajak                                                                                                     36.420.000,-
         Laba Bersih                                                                          327.824.500,-
Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.









TABEL V
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2001
 (DALAM RUPIAH)
Hasil Penjualan Neto                                                                 9.169.238.000,-
Hrga Pokok Penjualan                                                               8.250.616.500,-
         Laba Penjualan                                                                     918.621.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi                                                       278.692.500,-
Biaya Penjualan                                                                            210.000.500,-
Jumlah Biaya Operasi                                                                   488.693.000,-
         Laba Operasi                                                                        429.928.500,-
Bunga                                                                                              58.080.000,-
         Laba Sebelum Pajak                                                             371.848.500,-
Pajak                                                                                                     37.180.000,-
         Laba Bersih                                                                          334.668.500,-
Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.






TABEL VI
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2002
(DALAM RUPIAH)
Hasil Penjualan Neto                                                                 9.765.238.500,-
Hrga Pokok Penjualan                                                               8.459.343.500,-
         Laba Penjualan                                                                  1.305.895.000,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi                                                       348.000.000,-
Biaya Penjualan                                                                            486.000.000,-
Jumlah Biaya Operasi                                                                   834.000.000,-
         Laba Operasi                                                                        471.895.000,-
Bunga                                                                                            102.000.000,-
         Laba Sebelum Pajak                                                             369.895.000,-
Pajak                                                                                                     36.980.000,-
         Laba Bersih                                                                          332.915.000,-
Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.
5.2.            Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Analis terhadap keadaan pembelanjaan suatu perusahaan dimaksudkan untuk untuk dapat mengetahui tentang kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, karena yang menjadi tujuan penganalisaan dan pembahasan adalah sumber dan penggunaan dana dalam mempengaruhi usaha pada PT. Lotus Retailindo Makassar, maka untuk maksud tersebut dibutuhkan laporan keuangan berupa neraca, selama 2 (dua periode seperti yang telah dikemukakan terdahulu.
Dalam membandingkan kedua periode neraca, yakni tahun 2001 dengan tahun 2002 maka dapat dilihat perubahan-perubahannya yang sekaligus dapat dilihat tentang kebijaksanaan yang ditempuh selama ini.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL VII
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASAR
NERACA KOMPARATIF TAHUN 2001-2002
                                                                  31 Desember                           Naik atau turun
AKTIVA
                                                   2001                               2002               
                                             (Ribuan Rupiah)          (Ribuan Rupiah)       (Ribuan Rupiah)

Aktiva Lancar :
Kas                                          156.000.000                215.000.000                59.000.000
Piutang                                    469.320.000                257.500.000                58.180.000
Persediaan                               869.320.500                967.285.500                97.965.000
      Jumlah Aktiva Lancar    1.494.640.500             1.709.785.500             215.145.000
Aktiva Tetap :
Tanah dan Bagunan             1.500.000.000             1.500.000.000                               -
Mesin dan peralatan                250.000.000                245.000.000             (   5.000.000)
Kendaraan                               350.000.000                500.000.000             150.000.000
Inventaris                                111.210.000                165.100.000               53.900.000
                                             2.211.200.000             2.410.100.000             198.900.000
Penyusutan                           ( 217.400.000)             ( 249.000.000)             ( 31.600.000)
      Jumlah aktiva tetap :      1.993.800.000             2.161.100.000             198.900.000
      Total Aktiva                  3.488.440.500             3.870.885.500             382.445.000
Passiva
Hutang Lancar :
Hutang Dagang                       310.000.000                400.595.000             90.595.000
Kredit Bank                              42.000.000                125.000.000             83.000.000
Hutang Lain-lain                       26.400.000                  14.795.500             (11.604.500)
      Jumlah Hutang Lancar      378.400.000                400.595.500             90.595.000
Hutang Jangkan Panjang        400.000.000                600.000.000          200.000.000
Modal Sendiri :
Modal Dasar                        2.550.512.500             2.550.512.500                               -
Laba yang Ditahan                  159.528.000                179.982.500             20.454.500
Jumlah modal sendiri :         2.710.040.500             2.730.495.500             20.454.500
Total Passiva                 3.488.440.500             3.870.885.500          382.445.000
Sumber : Tabel II dan III hasil analisa data












TABEL VIII
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA KOMPARATIF TAHUN 2001-2002

AKTIVA                                                        PASSIVA
a.   Aktiva Lancar:                                          a.   Hutang Lancar:
      Kas                              215.000.000,-              Hutang Dagang           400.595.000,-
      Piutang                        527.500.000,-              Kredit Bank                125.000.000,-        Persediaan      967.285.500,-                                            Hutang Lain-lain                  14.795.500,-                   __________                                              ___________
      Jml. Akt. Lancar      1.709.785.500,-              Jml. Hutang Lancar     540.390.500,-
                                                                              Hutang Jangka Panjang 600.000.000,-
b.   Aktiva Tetap:                                            b.   Modal Sendiri:
      Tanah & Bangunan  1.500.000.000,-             Modal Dasar               2.550.512.500,-
      Mesin & Peralatan        245.000.000,-             Laba yang Ditahan         179.982.500,-
      Kendaraan                    500.000.000,-                                                 _____________
      Inventaris                     165.100.000,-             Jumlah Mdl Sendiri     2.730.495.000,-
                                        2.410.100.000,-            
      Penyusutan                 (249.000.000,-)
      Jmlh. Akt. Tetap      2.161.100.000,-
      Total Aktiva             3.870.885.500,-       c, Total Passiva                 3.870.885.500,-
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.




TABEL VIII
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
(DALAM RUPIAH)
Sumber Dana :
-  Laba Ditahan                                                                             678.444.400,-
Harga Pokok Penjualan                                                                 047.039.900,-
         Laba Penjualan                                                                     631.404.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi                                                       166.297.500,-
Biaya Penjualan                                                                            100.862.500,-
Jumlah Biaya Operasi                                                                   267.160.000,-
         Laba Operasi                                                                        354.244.500,-
Bunga                                                                                              58.080.000,-
         Laba Sebelum Pajak                                                             364.244.500,-
Pajak                                                                                                     36.420.000,-
         Laba Bersih                                                                          327.824.500,-
Sumber : Tabel VII hasil analisis data.






Berdasarkan laporan suber dan penggunaan dana tersebut yang dibuat berdasarkan perubahan neraca tahun 2001 dengan tahun 2002, maka terlihat bahwa dana dipergunakan untuk membiayai kas sebesar Rp. 59.000.000,- bertambahnya piutang sebesar Rp. 58.180.000,-, bertambahnya persediaan sebesar Rp. 97.965.000,-, bertambahnya kendaraan sebesar Rp. 150.000.000,-, bertambahnya inventaris sebesar Rp. 53.900.000,-, berkurangnya mesin dan peralatan sebesar Rp. 5.000.000,- dan berkurannya hutang lain-lain Rp. 11.604.500,-. Sedangkan suber dana berasal dari laba ditahan sebesar Rp. 20.454.500,-, bertambahnya penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-, bertambahnya hutang dagang sebesar Rp. 90.595.000,-, bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- dan bertambahnya kredit bank sebesar Rp. 83.000.000,-.
Dari penjelasan di atas nampak bahwa penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk menambah aktiva tetap berupa kendaraan inventaris, selain itu dipergunakan pula untuk membeiayai hutang lain-lain dan pembayaran kas, piutang dan persediaan. Ini membuktikan bahwa PT. Lotus Retailindo Makassar sedang mengadakan pelunasan usaha dalam meningkatkan aktivitas usaha.
Sedangkan sumbe dana yang paling menonjol adalah bertambahnya hutang janka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- bertambahnya hutang dagang sebesar Rp. 90.595.000,-, bertambahnya kredit bank sebesar Rp. 83.000.000,- dan bertambahnya penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-. Melihat sumber dana ini dari hutang janka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- sedangkan aktiva tetap yang harus dibiayai (mesin dan peralatan serta persediaan barang) sebesar Rp. 102.965.000,- maka PT. Lotus Retailindo Makassar kelebiahan dana sebesar Rp. 97.035.000,- dalam meningkatkan aktivitas usahanya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam pembahasan skripsi ini diterima (terbukti).
5.3.      Analisa Ratio Aktivitas Perusahaan
Untuk melihat tingkat aktivitas dari PT. Lotus Retailindo Makassar maka terlebih dahulu dikemukakan hasil perhitungan dari ratio aktivitas sesuai dengan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Hasil Penjualan Neto
Jumlah Aktiva
 
Ratio aktivitas yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modal, meliputi:
1.)    Total Assets Turnover =                                        = … kali
(Perputaran Assets)
8.678.444.400
2.855.600.000
 
Perputaran assets merupakan penilain terhadap efektifitas merupakan penilaian terhadap efektivitas perusahaan dalm menggunakan seluruh assetsnya untuk mendapatkan hasil penjualan.
- Total Assets Turnover    =                                 
   Tahun 2000
                                          =      3,04 kali.
9.169.238.000
3.488.440.500
 
Perputaran assets adalah kemampuan perusahaan menggunakan seluruh hartanya untuk menghasilkan penjualan pada tahun 2000 adalah sebesar 3,04 kali.
-  Total Assets Turnover    =                                 
   Tahun 2001
                                          =      2,63 kali.
Perputaran Assets Adalah kemampuan perusahaan menggunakan seluruh hartanya untuk menghasilkan penjualan pada tahun 2001 adalah sebesar 2,63 kali.

9.765.238.500
3.870.885.500
 
-  Total Assets Turnover    =                                 
   Tahun 2002
                                          =      2,52 kali.
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Rata-rata
 
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa perputaran assets perusahaan menggunakan seluruh hartanya untuk menghasilkan penjualan pada tahun 2002 adalah sebesar 2,52 kali.
2.)    Inventori Turnover =                                                   = … kali
(Perputaran Persediaan)
8.047.039.900
341.100.000
 
Perputaran persediaan merupakan pengukuran terhadap efektivitas perusahaan dalam mengunakan persediaan.
- Inventori Turnover         =                                 
   Tahun 2000
                                          =      23,59 kali.
8.250.616.500
605.210.250
 
 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perputaran persediaan perusahaan dalam menjalankan joperasinya pada tahun 2000 sebesar 23,59 kali.
-  Inventori Turnover         =                                 
   Tahun 2001
                                          =      13,63 kali.
8.459.343.500
918.303.000
 
Perputaran persediaan perusahaan dalam menjalankan operasinya pada tahun 2001 sebesar 13,63 kali.
-  Inventori Turnover         =                                 
   Tahun 2002
                                          =      9,21 kali.
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perputaran persediaan perusahaan dalam menjalankan operasinya pada tahun 2002 sebesar 9,21 kali.
Disini nampak bahwa pada tahun 2000 terjadi kenaikan sejalan dengan meningkatnya perputaran persediaan, dan pada tahun 2001 serta tahun 2002 mengalami penurunan.
Ini disebabkan oleh kenaikan harga pokok penjualan menjadi Rp. 8.250.616.500,- pada tahun 2001 diikuti oleh peningkatan persediaan rata-rata sebesar Rp. 605.210.250,-. Kemudian penurunan pada tahun 2002 disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan menjadi Rp. 8.459.343.500,- diikuti oleh peningkatan persediaan rata-rata sebesar Rp. 918.303.000,-.


Harga Penjualan Neto
Akt. Lancar – Htg. Lancar
 
 
3.)    Working Capital Turnover =                                                       = … kali
(Perputaran modal kerja)


8.678.444.400
906.600.000 – 158.545.000
 
 
- Working Capital Turnover         =   
8.678.444.400
748.055.000
 
   Tahun 2000
                                                      =   
                                                      =    11,60 kali.
9.169.238.000
1.494.648.500 – 378.400.000
 
Perputaran modal kerja (aktiva lancar) adalah kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja keseluruhan dalam menghasilkan penjualan pada tahun 2000 sebesar 11,60 kali.   
- Working Capital Turnover         =   
9.169.238.000
1.116.248.500
 
   Tahun 2001
                                                      =   
                                                      =      8,21 kali.
9.765.238.500
1.709.785.500 – 540.390.500
 
Perputaran modal kerja (aktiva lancar) adalah kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja keseluruhan dalam menghasilkan penjualan pada tahun 2001 sebesar 8,21 kali.        
- Working Capital Turnover         =   
9.765.238.500
1.169.395.000
 
   Tahun 2002
                                                      =   
                                                      =      8,35 kali.
Hsil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perputaran modal kerja (aktiva lancar) perusahaan menggunakan modal kerja keseluruhan dalam menghasilkan penjualan pada tahun 2002 sebesar 8,35 kali. Tahun 2000 terjadi kenaikan sejalan dengan meningkatnya perputaran modal kerja. Pada tahun 2001 mengalami penurunan disebabkan oleh kenaikan hasil penjualan sebesar Rp. 9.169.238.000,- diikuti oleh peningkatan aktiva lancar sebesar Rp. 1.494.648.500,- dan hutang lancar sebesar Rp. 378.400.000,-. Kemudian pada tahun 2002 mengalami kenaikan sejalan dengan meningkatnya perputaran modal kerja.
5.4.      Perbandingan Ratio Aktivitas Perusahaan
Hasil perhitungan sebelumnya dapat memberikan gambaran atau informasi yang lebih jelas mengenai perbandingan ratio aktivitas dapat dilihat pada tabel IX.








Tabel IX
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
PERBANDINGAN RATIO AKTIVITAS TAHUN 2000 – 2002
Priode                                                  2000                         2001                      2002
Rastio Aktivitas :
1) Total Asset Turnover                      3,04 kali                   2,63 kali                2,52 kali
2) Inventory Turnover                         23,59 kali                 13,63 kali              9,21 kali
3) Woking Capital Turnover               11,60 kali                 8,21 kali                8,35 kali
Sumber : data diolah
Melihat data pada tabel IX, perbandingan ratio aktivitas dapat diketahui bahwa:
1.      Pada tahun 2002 terjadi penurunan total asset turnover secara terus menerus dari tahun 2001 hal ini tercermin karena perusahaan pada tahun 2002 lebih banyak mengunakan modal pinjaman dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2.      penyebab utama dari turunnya perputaran assets oleh karena kenaikan hasil pinjaman sebesar Rp. 9.169.238.000,- pada tahun 2001 diketahui oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.488.440.500,- kemudian penurunan total assets turnover pada tahun 2002 disebabkan oleh peningkatan hasil penjualan sebesar Rp. 9.765.238.500,- diikuti oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.870.885.500,-.
Adapun perputaran assets yang dicapai dalam tahun 2000 adalah 3,04 kali, 2001 adalah 2,63 kali dan 2002 adalah 2,52 kali





BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.  Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka beberapa kesimpulan dapat ditarik antaralain sebagai berikut :
1)      Pada laporan perubahan neraca di mana sumber dan penggunaan dana nampak bahwa penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk menambah aktiva tetap berupa kendaraan sebesar Rp. 150.000.000,-, bertambahnya inventoris sebesar Rp. 53.900.000,-, berkurangnya mesin dan peralatan sebesar Rp. 5.000.000,-, dan berkurangnya hutang lain-lain sebesar Rp. 11.604.000,-, dan pembayaran kas sebesar Rp. 59.000.000,- bertambahnya piutang sebesar Rp. 58.180.000,-, bertambahnya persediaan sebesar Rp. 97.965.000,-.
2)      Sedangkan sumber yang paling menonjol adalah bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- bertambahnya hutang dagang sebesar Rp. 90.595.000,- bertambanhnya kredit bank sebesar Rp. 83.000.000,- dan bertambahnya penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-. Melihat ini sumber dana ini dari hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- sedangkan aktiva tetap yang harus dibiayai (mesin dan peralatan serta persediaan barang) sebesar Rp. 102.965.000.- maka PT. Lotus Retailindo Makassar dan asebesar Rp. 97.035.000,- dalam meningkatkan aktivitas usahanya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini diterima (terbukti).
3)      Pada tahun 2002 terjadi penurunan total assets turnover secara terus menerus dari tahun 2001 hal ini tercermin karena perusahaan pada tahun 2002 lebih banyak menggunakan modal pinjaman dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
4)      Penyebab utama dari menurunnya perputaran assets oleh karena kenaikan hasil penjualan sebesar Rp.9.169.238.000,- pada tahun 2001 diikuti oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.488.440.000,-. Kemudian penurunan total assets turnover pada tahun 2002 disebabkan oleh peningkatan hasil penjualan sebesar Rp. 9.765.238.500,- diikuti oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.870.885.500,-. Adapun perputaran assets yang dicapai dalam tahun 2000 adalah 3, 04 kali, 2001 adalah 2,63 kali dan 2002 adalah 2,52 kali.
6.2.  Saran
Mengacu pada kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1)      Disarankan agar pimpinan perusahaan dapat lebih mengefektifkan administrasi pencatatan keuangan dengan baik, dengan harapan penggnaan dana lebih efektif dan efisien penggunaannya.
2)      Disarankan pula agar sebaiknya perusahaan dapat dapat mengunakan peralatan analisis perhitungan yang baik dan akurat yang dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan di dalam mendapatkan laba dan menggunakan dana secara optimal.
3)      Dari segi aktivitas perusahaan, sebaiknya memperhatikan peningkatan dana yang dikeluarkan (dioperasikan) agar tidak lebih tinggi dari peningkatan hasil penjulan sehingga perputaran assets, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja tidak mengalami penurunan.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1997. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Penerbit BPFE, Edisi I, Yogyakarta.

Hartanto, D, 1997. Akuntansi Untuk Usaha, Cetakan II, Lembaga Penerbit Fekon UI, Jakarta.

Indrio, 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama Cetakan Kedua, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Munawir S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Ghalia Indonesia, Yogyakarta.

Nitisemito, 1998. Pembelanjaan Perusahaan, Edisi I,  Penerbit Ghalia Indonesia, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang, 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Penerbit YP. Gajah Mada, Yogyakarta.

Simangunsong, MP. 1997. Akuntansi Dasar Dua, Peserbit Karya Utama, Cetakan Ke 9, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman. 1997. Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit YP-LPM-Hanmidita, Yokyakarta.

Van Horne, James C. 1997. Financial Managemen Policy, (Practice Hall Of Make Private United New Delhi).


MARI BELAJAR DAN BERBAGI
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact  085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A
 

0 Komentar untuk "laporan perubahan neraca dan penggunaan dana "

Back To Top