A Pengertian Dana
Indriyo, (1997:27) mengatakan bahwa dana
adalah adalah merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan yang selalu berputar.
Selanjutnya Bambang Riyanto, (1998:49-50)
mengemukakan bahwa dana dengan adanya 3(tiga) konsep yaitu:
1)
Konsep Kwantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kwantitas dari pada dana yang tertanam dalam
keseluruhan unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang
sekali berputar kembali dalam bentuk semula, atau aktiva dimana dana tertanam
di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dana yang dimaksud
adalah modal kerja bruto, yaitu keseluruhan dari pada aktiva lancar.
2)
Konsep Kwalitatif
Konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasinya.
Dana yang dimaksud adalah modal kerja netto yaitu yang merupakan kelebihan
aktiva lancar di atas hutang lancarnya.
3)
Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income).
Setiap dana yang dikerjakan dalam perusahaan adalah dimaksud untuk menghasilkan
laba.
2.5 Jenis-jenis Dana
Bambang Riyanto, (1998:175) membedakan jenis-jenis dana yaitu:
Dana asing atau hutang adalah dana
yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnyasementara bekerja di dalam
perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan dan tersebut merupakan “hutang”,
yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Dana asing atau hutang dibagi atas tiga golongan yaitu:
1.
Dana asing atau hutang jangka pendek (short termdebt),
yaitu jangka waktunya pendek, kurang dalam satu tahun terdiri dari:
- Kredit
rekening koran
- Kredit
dari penjual
- Kredit
dari pembeli dan
- Wesel.
2.
Dana asing atau hutang jangka menengah (intermediate term
deb), yaitu hutang jangka waktunya atau umurnya lebih dari satu tahun.
3.
Dana asing atau hutang jangka panjang (long term debt)
umumnya lebih dari sepuluh tahun terdiri dari:
- Pinjaman
obligasi
- Pinjaman
hipotik.
1)
Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik (dari
dalam) perusahaan atau sumber intern yang ternama untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya, berupa keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan dana
sendiri yang berasal dari luar perusahaan atau sumber extern yaitu dana yang
berasal dari pemilik perusahaan terdiri dari:
1. Dana saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau
peserta dalam suatu perusahaan Bentoel saham tersebut dapat berupa saham biasa
(commond stock), saham preferren stock) dan saham preferren kumulatif (commulative
preferren stock).
2. Cadangan yang dimaksud adalah merupakan cadangan yang
dibentuk dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama beberapa periode
yang telah lalu atau dari tahun sedang berjalan antara lain: cadangan espansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs dan cadangan umum.
3. Keuntungan atau laba ditahan adalah keuntungan yang
diperoleh suatu perusahaan yang mana sebagian dibayar sebagai devident dan
sebagian ditahan oleh perusahaan, akan tetapi apabila perusahaan belum
mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan, maka keuntungan
tersebut merupakan keuntungan yang ditahan.
2.6 Pengertian
Sumber dan penggunaan Dana
2.7.1. Pengertian
Sumber Dana
Bambang Riyanto, (1998:78) mengatakan bahwa sumber dana yang dapat
diperoleh untuk membelanjai suatu investasi ialah:
1)
Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat
diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau
menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur
dana sendiri sebagai sumber dana interen. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
karena jangka waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya 5
(lima) tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur dapat digunakan
dan disebut sebagai sumber dana insentif. Dana dari dalam perusahaan terdiri
dari :
1.
Dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
2.
Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam peusahaan.
Saldo ini adalah keuntungan yang tidak diambil oleh anggota.
3.
Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut
sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang
dimiliki oleh perusahaan.
2)
Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu
pemenuhan kebutuhan dana diambil atau beras dari sumber-sumber dana yang ada
diluar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal
daripada kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana
pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak
ketiga (kreditur).
2.7.2. Pengertian penggunaan dana
Bambang Rianto (1998:95), mengatakan bahwa pengunaan dana akan menyebabkan
perubahan-perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar, tetapi
penurunan aktiva tidak selalu diikuti olah penurunan dana.
Penggunaan aktiva lancar menyebabkan berkurangnya dana, hal ini disebabkan
karena :
1.
Pembayaran biaya atau ongkos perusahaan meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan baku atau barang dagangan, suplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya,
Pembayaran biaya operasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan atau
penghasilan perusahaan yang bersangkutan.
Penggunaan aktiva lancar untuk operasi ini baru merupakan pengunaan dana
kalau jumlah biaya suatu periode lebih besar dari pada jumlah penghasilannya
(timbulnya kerugian). Besarnya pengunaan dana untuk biaya operasi ini akan
dapat ditentukan dengan jalan menganalisis laporan perhitungan rugi laba
perusahaan tersebut, yaitu jumlah depresiasi dan amortisasi periode tersebut.
2.
Kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penyualan
surat berhargan atau efek maupun kerugian insindentil lainnya.
Diluar usaha pokok perusahaan harus dilaporkan tersendiri dalam laporan
kerja perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar laporan itu lebih informatif bagi
pembaca.
Adapun kerugian yang rutin atau insidentil akhirnya akan mengakibatkan
berkurangnya dana perusahaan.
3.
Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar
untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang lainnya, misalnya dana pelunasan
obligasi, dana pensin pengawai dan lain-lain.
4.
Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang
hipotik, hutang opligasi, ataupun hutang jangka panjang lainnya mengakibatkan
penarikan kembali untuk atau seterusnya saham perusahaan yang beredar, atau
adanya hutang jangka panjang, diimbangai dengan berkurangnya aktiva lancar.
5.
Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi
jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurngnnya
aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat kurangnnya dana.
6.
Pengambilan uang atau barang dangangan oleh pemilik
perusahaan untuk kepentingan pribadi (prive) atau adanya pengambilan bagian
keuntungan oleh pemilik perusahaan perorangan atau persekutuan atau adanya
pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
Dari uraian diatas maka
sumber-sumber dana adalah merupakan elemen-elemen diluar dana (current assets dan current libilities) atau sering disebut perubahan current account. Kalau besarnya dan pengunaan dana maka tidak efek
nettonya terhadap dana.
Untuk lebih jelasnya sumber dan penggunaan dana adalah sebagai berikut :
1)
Sumber dana
1.
Laba ditahan
2.
Bertambahnya penyusutan
3.
Bertambahnya hutang dangang
4.
Bertanbahnya hutang jangka panjang
5.
Bertambahnya kredit bank.
2)
Pengunaan dana
1.
Bertambahnya kas
2.
Bertambahnya piutang
3.
Bertambahnya persediaan
4.
Bertambahnya kendaraan
5.
bertambahnya inventaris
6.
Berkurangnya misin dan peralatan
7.
Berkurangnya hutang lain-lain
2.7 Pengertian
dan rasio aktivitas
Bambang Riyanto (1998:130) mengatakan bahwa rasio aktivitas adalah mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam
perputaran dana (inventory turnover, average collaction period dan lain
sebangainya).
Adapun fomula yang digunakan dalam perhitungan rasio aktivitas antara lain
:
1.
Total assets turnover, yakni mengukur kemampuan danan
dalam perusahaan yang tertanam didalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam
satu periode tertentu atau dengan kata
lain bahwa total asset turnover adalah kemampuan suatu dana yang diinvestasikan
untuk mengkasilkan revenue, dengan rumus :
![]() |
2.
Inventori turnover (perputaran persediaan) yaitu merupakan
pengukuran terhadap aktivitas perusahaan dalam mengunakan persediaan dengan
rumus :
3.
![]() |
4. Woking capital turnover yaitu kemampuan
perputaran modal kerja netto dalam suatu periode tertentu, dengan rumus :
![]() |
2.8 Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan
tujuan penelitian maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
“Diduga, bahwa sumber dan pengunaan dana dapat meningkatkan aktivitas
perusahaan”
BAB III
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan dikota makassar, di mana PT. Lotus Retailindo Makassar dijadikan
sebai obyek penelitian.
Sedabgkan waktu penelitian
sampai dengan penyusutan laporan diperkirakan kurang lebih 3 (tiga) bulan.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus, dan pengumpulan data
melalui penelitian sebagai berikut :
1.
Penelitian Pustaka (libreri research), yaitu pengumpulan
data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku leteratur dan bahan pustaka
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
2.
Penelitian
Lapangan (field research) yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara sebagai
berikut :
1.
Observasi,
yaitu mengadakan pengamatan secara lansung tehadap obyek yang diteliti, dan
mengumpulkan data yang diperlukan.
2.
Interview,
yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan pemimpin serta karyawan
perusahaan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
4.3. Jenis
dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
1.
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari
perusahaan dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
2.
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari
perusahaan dalam bentuk angka seperti laporan keuangan.
3.3.2 Sumber Data
1.
Data primer, adalah data yang bersumber dari hasil
observasi dan wawancara dengan pemimpin dan kaeyawan perusahaan yang diteliti.
2. Data sekunder, adalah data yang
bersumber dari dokumen perusahaan, berupa laporan tertulis yang dubuat secara
berkala.
4.4. Metode
Analisis
Untuk membuktikan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan metode analisis sebagai
berikut :
1)
Analisis sumber dan pengunaan dana
2)
Analisis rasio aktivitas yaitu untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran
modal kerja, meliputi :
![]() |
|||
![]() |
BAB
IV
GAMBARAN
UMUM PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
4.1
Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah singkat PT. Lotus
Retailindo Makassar dimulai sejak tahun 1990 di mana bapak Umar Brakang,
mendirikan 150 meter persegi di Mall Ratu Indah, Jakarta Pusat, yang bergerak
dibidang retail khususnya departemen store atau penjualan pakaian dari usaha konveksi
garment dilantai dua bagunan toko tersebut.
Dari konsentrasi penjualan pakaian-pakaian impor dari eropa, PT. Lotus
Retalindo megalihkan pada pakaian-pakaian lokal sejak adanya pengenaan pakaian
impor ditahun 1975.
Sejak itu pula segmen pasar diarahkan pada segmen yang berpenghasilan
menegah.
Pada tahun 1989, dua belas tahun setelah pembukaantoko yang pertama, PT.
Lotus Retailindo tampil sebagi salah satu perusahaan jarinagan “toko serba ada”
dengan jumlah keseluruhan sebanyak 11 toko yang tersebar di 3 toko utama di
jawa barat yaitu Jakarta, Bogor dan bandung. Hanya berselang waktu delapan tahun
sesudah tahun 1984, telah dibuka tambahan 22 toko baru. Per tanggal 30 Juli
1992, perusahaan mengusahakan 33 toko yang tersebar di 16 kota di Indonesia.
Perusahaan yang berkedudukan di Jakarta ini didirikan oleh Bapak Umar
Brakang, pada tanggal 11maret 1986 berdasarkan akta No. 30 yang dibuat
dihadapan Budiarti Karnadi, SH. Notaris Jakarta, dan telah disetujui oleh
mentri Kehakiman Repoblik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.5238.
HT.01.Th 86 tanggal 26 Juli 1986, didaftarkan dikantor Kepaniteraan Pengadian
negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1745/1986 tanggal 27 Agustus 1986 dan
diumumkan dalam berita Repoblik Indonesia No. 73 tanggal 10 september 1991,
tambahan No. 2954.
Pada saat didirikan, pemengang saham perseroan terdiri dari Umar barakang
dengan jumlah nilai nominal saham sebesar Rp. 10.000.000,-
1) Untuk priode antara akhir tahun 1993 sampai dengan 30
juni 1997, perkembangan usaha perseroan memperhatikan trend yang membaik bila
disetujui dari pertumbuhan jumlah toko yang diusahakan. Secara aktual dengan
memperhatikan efek pembangunan usaha perseroan dengan PT. Mitra Adi perkasa dan
PT. Gaja Tumtal pada bulan Mei 1991 yang memperhatikan surat per 31 Desember
1988, jumlah toko yang diusahankan 9, yang kemudian menjadi 12 pada akhir tahun
1989 dan 15 pada akhir tahun 1990. Per 31 Desember 1991 setelah pengalihan 13
toko dari PT. Mitra Adi Perkasa ke perseroan yang dilakukan bulan Mei 1991,
jumlah toko pada pertengahan pertama tahun 1992, jumlah toko perseroan
meningkat menjadi 33 per 30 Juni 1992.
2) sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia usaha di
Indonesia, PT. Lotus Retailindo Group juga tumbuh hingga saat ini memiliki
perusahaan-perusahaan yang antara lain terdiri dari :
1.
PT.
Lotus Retailindo, dengan salah satu kegiatan usaha sebagai holding company
dengan penyertaan saham PT. Matahari Putra Prima dan PT. Matahari Pusakatama.
2.
PT. Matahari Putra Prima, yang bergerak dibidang toko
serba ada.
3.
PT. Matahari Pusakatama, pemilik dan pengelola Galle ia
Plasa, Pasar Baru Jakarta
4.
PT. Dunia Dinamika Nusantara, pemilik arena makanan yang
ada di toko-toko Matahari.
5.
PT. Matahari Caria, pemilik taman wisata matahari Cerita.
6.
PT. Kreasingdo Cipta Parawisata, konsulan pemasaran dan
biro iklan.
Skala usaha perusahaan-perusahaan di atas tergolong kecil jika dibandingkan
secara relatif terhadap skala usaha PT. Lotus Retailindo Makassar.
4.2
Struktur Organisasi
Dalam usaha mewujudkan
tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi ini adalah sangat penting dalam memudahkan konsentrasi
karyawan melaksankan tugas-tugasnya. Dengan penjelasan (uraian tugas) dari
struktur organisasi berarti memperjelas spesifikasi pekerjaan dari seteiap
keryawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Struktur organisasi
perusahaan berguna untuk mencapai pekerjaan yang baik dalam mencapai tujuan
perusahaan, maka sebaiknya pembagian pekerjaan dapat di perjelas. Salah satu
faktor yang dapat menunjang tercapainya pekerjaan yang efektif dan efisien
yaitu diadakan pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing
karyawan. Struktur organisasi disamping mempermudah pengawasan atau terjadinya
penyelewengan di dalam tubuh perusahaan tersebut.
Hubungan tata kerja ini
dapat diperlihatkan dalam skema yang bentuk hubungan atau bagian dengan bagian
yang lain yang ada dalam perusahaan. Untuk struktur organisasi PT. Lotus
Retailindo Makassar dapat dilihat sebagi berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PT. LOTUS RETAILINDO
MAKASSAR TAHUN 2003

Sumber : PT. Lotus Retailindo
Makassar

VM =
Visual Marchansise
S =
Supervisor
A1 =
Pakaian Wanita
A2 = Pakaian Pria
A3/A7 = Pakaian Anak-anak dan Mainan
A4 = Sepatu dan Tas
A8 = Perlengkapan Rumah Tangga
A9 = Swalayan
A10 =
Alat Tulis
K =
Koordinator
Adm =
Administrasi
Pramu = Pramuniaga
Exp =
Expedisi
Acc =
Accounting
Berdasrkan struktur
organisasi secara garis besarnya dapat dilihat bahwa PT. Lotus Retailindo
Makassar terdapat seperangkat organisasi guna menunjang kelancaran kegiatan dan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Perangkat organisasi tersebut terdiri
dari :
1.
Store Manager
Bertugas mengendalikan operasional dan bertanggung jawab terhadap kegiatan
perusahaan yang bersifat internal (masing-masing manager yang bertugas pada
setiap cabang perusahaan yang
dipinpinnya) dan sewaktu-waktu dengan seizin Direksi pusat dapat mewakili untuk
urusan keluar.
Aktivitasnya adalah sebagai berikut:
- Memimpin perusahaan (Cabang Peruahaan)
- Betanggung jawab dan melakukan pengarahan pelaksanaan tugas operasional toko.
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada masing-masing bidang.
- Melakukan kordinasi pelaksanaan tugas antar bagian.
- Mengadakan pembinaan terhadap seluruh karyawan berusaha dan bekerja.
2.
Asisten Store Manager
Tugasnya adalah membantu tugas dan tanggung jawab Store manager dalam
melaksanakan operasional toko.
Aktivitas adalah :
1.
Memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan administrasi
perkantoran perusahaan.
2.
Mewakili
store manager jika tidak ada di tempat atau keluar daerah.
3.
Memeriksa
dan bertanggung jawab langsung terhadap keadaan keuangan perusahaan terutama
mengenai budget.
4.
meyetujui pengeluaran keuangan, pembiayaan-pembiayaan
operasional perusahaan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
5.
Memberikan saran-saran atau pertimbangan
kepada store manager.
6.
bertanggung jawab atas pelaksanaan stock
opname.
3.
Administrasi
Toko
Wewenang dan tanggung
jawab dibenahi oleh store manager.
Tugasnya adalah sekretaris
yang mengatur dan mencatat surat-surat yang masuk dan keluar dan mencatat semua
kegiatan yang dilaksanakan oleh store manager.
4.
ChiefAccounting/Finance
Tugas pokoknya adalah bertanggung jawab atas semua kegiatan pembukuan dan
kegiatan keuangan dalam perusahaan.
Adapun tugas lainnya adalah:
- Bersama asisten store manager membuat laporan pertanggung jawaban mengenai budget bulanan baik over budget maupun under budget.
- Bertanggung jawab atas laporan penjualan harian setiap toko.
- Bertanggung jawab atas laporan penerimaan barang super bazaar.
Chief Accounting/Finance
dibantu oleh:
- Staf accounting tugas pokonya adalah :
-
Membuat
laporan penerimaan pembelian dari exspedisi.
-
Membuat
laporan pembayaran hutang yang telah jatuh tempo kepada supplier.
-
Membuat
laporan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank setiap bulan.
-
Membuat laporan bulanan hasil pembelian dan persediaan
superbazaar untuk kantor pusat.
- Staf finance tugas pokonya adalah:
-
Membuat laporan penjualan setiap hari kepada kantor
pusat.
-
Sebagai
tempat pengambilan uang kas maupun pengeluaran bank.
-
Membuat
laporan cash flow setiap bulan agar posisi keuangan dapat diketahui.
5.
Marchandising
Division (M.D) tugasnya adalah bertanggung jawab atas persediaan barang yang
berada di counter.
Adapun tugas yang lainnya adalah:
- Melakukan negosiasi mengenai harga barang agar menekan biaya pembelian.
- Merumuskan harga jual yang tepat demi mencapai margin laba yang diinginkan dan tingkat penjualan bulanan maupun tahunan yang ditargetkan.
6.
Supervision General Affair tugasnya adalah mengatur dan
memelihara pengadaan keperluan barang-barang yang diperlukan di kantor maupun
pengadaan keperluan barang-barangyang ada dalam area.
Supervisor General Affair ini dibantu oleh:
- Administrasi dan pelaksana general affair tugas pokonya adalah:
-
Untuk
pembelian keperluan toko atau perlengkapan toko baik staf maupun area.
-
Pencatat barang/keperluan pesanan yang telah dibeli.
- Tekhnisi tugas pokoknya adalah merawat dan memelihara baik masalah penerangan lampu, alat pendingin(AC) maupun alat-alat yang menggunakan listrik.
7.
Supervisor personalia tugas pokonya adalah berhubungan
dengan masalah tenaga kerja/karyawandalam perusahaan.
Adapun tugasnya adalah:
- Memberikan penilaian prestasi kerja pada seluruh karyawan.
- Memberikan sanksi pada karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan yang ada.
- Mengurus karyawan yang akan dioperasikan ke jabatan yang lebih tinggi.
- Mengurus surat perjalanan dinas bagi karyawan yang melakukan tugas diluar kota.
Supervisor Personalia ini dibantu oleh:
- Security tugas pokoknya adalah menjaga agar keamanan barang yang ada di toko dari pencurian baik dilakukan dari luar maupun dari dalam serta melakukan pemeriksaan rutin pada areatoko, mencatat setiap karyawan yang terlambat datang kerja dan melaporkannya ke supervisor personalia.
- Bagian umum tugasnya adalah membersihkan sermua perabot yang ada di dalam kantor.
8.
Supervisor Expedisi tugasnya adalah bertanggung jawab
dalam penerimaan barang-barang yang masuk dan keluar dari dalam toko.
Supervisor Expedisi ini dibantu oleh:
- Koordinator expedisi dalam tugas pokoknya adalah membantu supervisor expedisi dalam menjalankan tugasnya.
Adapun tugas lainnya
adalah:
-
Pengiriman
barang returian kepada supplier.
-
Menerima
barang yang dikirim oleh gudang (pusat).
-
Membuat
laporan persediaan barang yang telah diterima untuk diserahkan ke accounnting.
-
Tempat perbuatan orderan barang superbazaar.
9.
Supervisor Kasir
Tugas pokonya adalah mengatur dan mengawasi setiap kasir yang ada di
toko/counter.
Supervisor kasir ini dibantu oleh:
- Koordinator kassa tugas pokoknya adalah membantu supervisor kassa dalam menjalankan tugasnya.
Supervisor kassa dalam
menjalankan tugasnya.
Adapun tugas yang lainnya adalah:
-
Menghitung
penjualan yang diterima pada penjualan hari kemarin.
-
Membuat
jadwal kasir pada setiap counter (kassa).
-
Memberitahukan
setiap kasir mengenai barang acara.
-
Membuat
laporan penjualan untuk diserahkan kefinance.
10. Supervisor Area
Supervisor area bertanggung
jawab terhadap setiap kegiatan yang ada dimasing-masing counter dan membawahi
langsung karyawan pramuniga yang ada di counter.
Tugas pokoknya adalah:
- Betanggung jawab terhadap masalah-masalah yang ada di counter.
- Mampu memberikan motivasi kepada karyawan pramuniaga dalam menciptakan costumer service yang baik.
- Membuat dan memberikan laporan penjualan kepada AsistenStore Manager.
Supervisor Area dibantu
oleh:
1.
Koordinator
counter tugas pokoknya adalah membantu supervisor counter
dalam menjalankan tugasnya.
Adapun
tugas lainnya adalah :
-
Melakukan
pemeriksaan/chek terhadap permuniaga dalam hal kerapian berbusana dan
penampila.
-
Menatur segala administrasi yang ada di coumter
-
Membuat
laporan kegiatan permuniaga untuk diserahkan ke supervisor counter.
-
Memeriksa
semua barang-barang yang ada di counter apakah slowmoving atau fast moning.
2.
Pramuniaga
tugasnya adalah:
-
Melakukan
penjualan barang yang di toko .
-
Bertanggung
jawab terhadap pelayanan kepada costumer yang datang ke toko.
-
Melakukan
penataanbarang dan menjaga kebersihan barang yang ada di counter.
11. Supervisor visual merckandising tugas pokoknya
adalah
Bertanggung jawab dalam
mengatur penataan dekorasi barang yang ada di setiap counter agar letak
barang-barang terlihat indah dan bersih.
Supervisor visual
Marckandising ini dibantu oleh:
- Pelaksana visual tugasnya adalah membantu chief visual dalam membenahi dan menata bentuk dekorasi di toko.
- Supervisor promosi tugasnya adalah melaksanakan semua acara baik yang bersifat nasional maupun internasional toko dan dalam pelaksanaannya selalu dibantu oleh beberapa koordinataor counter.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Laporan Keuangan Perusahaan
Pada dasarnya dapat dipahami
bahwa keadaan keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keungan yang
yang terdiri dari neraca (balance sheet) dan laporan rugi laba (income
statement).
Untuk menyusun laporan
keuangan suatu perusahaan harus menyiapkan data pada setiap akhir periode
disatu pihak dan dipihak lain laporan rugi laba yang dicapai mengenai kondisi
perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai dalam periode yang bersangkutan.
Dalam hubungan ii, maka diperlihatkan laporan keuangan PT. Lotus
Retailindo Makssar pada periode akhir tahun terakhir yang terdiri dari:
- Neraca PT. Lotus Retailindo Makassar tahun 2000, 2001, dan 2002.
- Laporan rugi laba PT. Lotus Retailindo Makassar tahun 2000, 2001 dan 2002.
Untuj lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL I
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA PER 31
DESEMBER 2000
(DALAM
RUPIAH)
AKTIVA PASSIVA
a. Aktiva
Lancar: a.
Hutang Lancar:
Kas 145.000.000,- Hutang Dagang 150.000.000,-
Piutang 420.500.000,- Kredit Bank -


Jml. Akt. Lancar 906.600.000,- Jml.Hutang Lancar 158.545.000,-
Hutang
Jangka Panjang -
b. Aktiva
Tetap: b. Modal Sendiri:
Tanah
& Bangunan 1.500.000.000,- Modal Dasar 2.550.512.500,-
Mesin
& Peralatan 150.000.000,- Laba yang Ditahan 6.542.425,- Kendaraan 350.000.000,- _____________
Inventaris
51.000.000,- Jumlah Mdl Sendiri 7.055.000,-
2.051.000.000,-
Penyusutan (102.000.000,-)
Jmlh.
Akt. Tetap 1.949.000.000,-
Total Aktiva 2.855.600.000,- c,
Total Pasiva 2.855.600.000,-
Sumber
: PT. Lotus Retailindo Makassar.
TABEL
II
PT.
LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2001
(DALAM
RUPIAH)
AKTIVA PASSIVA
a. Aktiva
Lancar: a.
Hutang Lancar:
Kas 156.000.000,- Hutang
Dagang 310.000.000,-
Piutang 469.320.000,- Kredit Bank 42.000.000,- Persediaan 869.320.000,-Hutang Lain-lain 26.400.000,- __________ ___________
Jml. Akt. Lancar 1.494.640.000,- Jml.
Hutang Lancar 8.400.000,-
HutangJangka
Panjang 400.000.000,-
b. Aktiva
Tetap: b. Modal Sendiri:
Tanah
& Bangunan 1.500.000.000,- Modal Dasar 2.550.512.500,-
Mesin
& Peralatan 150.000.000,- Laba yang Ditahan 159.528.000,-
Kendaraan 350.000.000,- _____________
Inventaris
111.210.000,- JumlahMdl Sendiri 2.710.040.500,-
2.211.200.000,-
Penyusutan (217.400.000,-)
Jmlh. Akt. Tetap 1.993.800.000,-
Total
Aktiva 3.488.440.500,- c, Totol Passiva 3.488.440.500,-
Sumber
: PT. Lotus Retailindo Makassar.
TABEL
III
PT.
LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2002
(DALAM
RUPIAH)
AKTIVA PASSIVA
a. Aktiva
Lancar: a.
Hutang Lancar:
Kas 215.000.000,- Hutang Dagang 400.595.000,-
Piutang 527.500.000,- Kredit Bank 125.000.000,- Persediaan 967.285.500,- Hutang Lain-lain 14.795.500,-
__________ ___________
Jml. Akt. Lancar 1.709.785.500,- Jml.
Hutang Lancar 540.390.500,-
Hutang
Jangka Panjang 600.000.000,-
b. Aktiva
Tetap: b. Modal Sendiri:
Tanah
& Bangunan 1.500.000.000,- Modal Dasar 2.550.512.500,-
Mesin
& Peralatan 245.000.000,- Laba yang Ditahan 179.982.500,-
Kendaraan 500.000.000,- _____________
Inventaris
165.100.000,- Jumlah Mdl Sendiri 2.730.495.000,-
2.410.100.000,-
Penyusutan (249.000.000,-)
Jmlh.
Akt. Tetap 2.161.100.000,-
Total Aktiva 3.870.885.500,- c,
Total Passiva 3.870.885.500,-
Sumber : PT. Lotus
Retailindo Makassar.
TABEL IV
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2000
(DALAM RUPIAH)
Hasil Penjualan Neto 8.678.444.400,-
Hrga Pokok Penjualan 8.047.039.900,-
Laba
Penjualan 631.404.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi 166.297.500,-
Biaya Penjualan 100.862.500,-
Jumlah Biaya Operasi 267.160.000,-
Laba
Operasi 354.244.500,-
Bunga -
Laba
Sebelum Pajak 364.244.500,-
Pajak 36.420.000,-
Laba Bersih 327.824.500,-
Sumber
: PT. Lotus Retailindo Makassar.
TABEL
V
PT.
LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2001
(DALAM RUPIAH)
Hasil Penjualan Neto 9.169.238.000,-
Hrga Pokok Penjualan 8.250.616.500,-
Laba
Penjualan 918.621.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi 278.692.500,-
Biaya Penjualan 210.000.500,-
Jumlah Biaya Operasi 488.693.000,-
Laba
Operasi 429.928.500,-
Bunga 58.080.000,-
Laba
Sebelum Pajak 371.848.500,-
Pajak 37.180.000,-
Laba Bersih 334.668.500,-
Sumber : PT. Lotus Retailindo Makassar.
TABEL VI
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 2002
(DALAM
RUPIAH)
Hasil Penjualan Neto 9.765.238.500,-
Hrga Pokok Penjualan 8.459.343.500,-
Laba
Penjualan 1.305.895.000,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi 348.000.000,-
Biaya Penjualan 486.000.000,-
Jumlah Biaya Operasi 834.000.000,-
Laba
Operasi 471.895.000,-
Bunga 102.000.000,-
Laba
Sebelum Pajak 369.895.000,-
Pajak 36.980.000,-
Laba Bersih 332.915.000,-
Sumber : PT. Lotus Retailindo
Makassar.
5.2.
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Analis terhadap keadaan pembelanjaan suatu perusahaan dimaksudkan untuk
untuk dapat mengetahui tentang kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, karena
yang menjadi tujuan penganalisaan dan pembahasan adalah sumber dan penggunaan
dana dalam mempengaruhi usaha pada PT. Lotus Retailindo Makassar, maka untuk maksud
tersebut dibutuhkan laporan keuangan berupa neraca, selama 2 (dua periode
seperti yang telah dikemukakan terdahulu.
Dalam membandingkan kedua periode neraca, yakni tahun 2001 dengan tahun
2002 maka dapat dilihat perubahan-perubahannya yang sekaligus dapat dilihat
tentang kebijaksanaan yang ditempuh selama ini.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL
VII
PT.
LOTUS RETAILINDO MAKASAR

31
Desember Naik
atau turun

2001 2002

Aktiva Lancar :
Kas 156.000.000 215.000.000 59.000.000
Piutang 469.320.000 257.500.000 58.180.000



Jumlah
Aktiva Lancar 1.494.640.500 1.709.785.500 215.145.000
Aktiva Tetap :
Tanah dan Bagunan 1.500.000.000 1.500.000.000 -
Mesin dan peralatan 250.000.000 245.000.000 (
5.000.000)
Kendaraan 350.000.000 500.000.000 150.000.000
Inventaris 111.210.000 165.100.000 53.900.000
2.211.200.000 2.410.100.000 198.900.000









Passiva
Hutang
Lancar :
Hutang
Dagang 310.000.000 400.595.000 90.595.000
Kredit
Bank 42.000.000 125.000.000 83.000.000
Hutang
Lain-lain 26.400.000 14.795.500 (11.604.500)
Jumlah
Hutang Lancar 378.400.000 400.595.500 90.595.000
Hutang Jangkan Panjang 400.000.000 600.000.000
200.000.000
Modal Sendiri :
Modal Dasar 2.550.512.500 2.550.512.500 -










Sumber : Tabel II dan III hasil analisa
data
TABEL VIII
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
NERACA KOMPARATIF TAHUN 2001-2002
AKTIVA PASSIVA
a. Aktiva
Lancar: a.
Hutang Lancar:
Kas 215.000.000,- Hutang Dagang 400.595.000,-
Piutang 527.500.000,- Kredit Bank 125.000.000,- Persediaan 967.285.500,- Hutang Lain-lain
14.795.500,- __________ ___________
Jml. Akt. Lancar 1.709.785.500,- Jml.
Hutang Lancar 540.390.500,-
Hutang
Jangka Panjang 600.000.000,-
b. Aktiva
Tetap: b. Modal Sendiri:
Tanah
& Bangunan 1.500.000.000,- Modal Dasar 2.550.512.500,-
Mesin
& Peralatan 245.000.000,- Laba yang Ditahan 179.982.500,-
Kendaraan 500.000.000,- _____________
Inventaris
165.100.000,- Jumlah Mdl Sendiri 2.730.495.000,-
2.410.100.000,-
Penyusutan (249.000.000,-)
Jmlh.
Akt. Tetap 2.161.100.000,-
Total Aktiva 3.870.885.500,- c,
Total Passiva 3.870.885.500,-
Sumber : PT. Lotus
Retailindo Makassar.
TABEL VIII
PT. LOTUS RETAILINDO MAKASSAR
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
(DALAM
RUPIAH)
Sumber Dana :
- Laba
Ditahan 678.444.400,-
Harga Pokok Penjualan 047.039.900,-
Laba
Penjualan 631.404.500,-
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi 166.297.500,-
Biaya Penjualan 100.862.500,-
Jumlah Biaya Operasi 267.160.000,-
Laba
Operasi 354.244.500,-
Bunga
58.080.000,-
Laba
Sebelum Pajak 364.244.500,-
Pajak 36.420.000,-
Laba Bersih 327.824.500,-
Sumber
: Tabel VII hasil analisis data.
Berdasarkan laporan suber dan penggunaan dana tersebut yang dibuat
berdasarkan perubahan neraca tahun 2001 dengan tahun 2002, maka terlihat bahwa
dana dipergunakan untuk membiayai kas sebesar Rp. 59.000.000,- bertambahnya
piutang sebesar Rp. 58.180.000,-, bertambahnya persediaan sebesar Rp. 97.965.000,-,
bertambahnya kendaraan sebesar Rp. 150.000.000,-, bertambahnya inventaris
sebesar Rp. 53.900.000,-, berkurangnya mesin dan peralatan sebesar Rp.
5.000.000,- dan berkurannya hutang lain-lain Rp. 11.604.500,-. Sedangkan suber
dana berasal dari laba ditahan sebesar Rp. 20.454.500,-, bertambahnya
penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-, bertambahnya hutang dagang sebesar Rp. 90.595.000,-,
bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- dan bertambahnya
kredit bank sebesar Rp. 83.000.000,-.
Dari penjelasan di atas nampak bahwa penggunaan dana yang paling menonjol
adalah untuk menambah aktiva tetap berupa kendaraan inventaris, selain itu
dipergunakan pula untuk membeiayai hutang lain-lain dan pembayaran kas, piutang
dan persediaan. Ini membuktikan bahwa PT. Lotus Retailindo Makassar sedang
mengadakan pelunasan usaha dalam meningkatkan aktivitas usaha.
Sedangkan sumbe dana yang paling menonjol adalah bertambahnya hutang
janka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- bertambahnya hutang dagang sebesar Rp.
90.595.000,-, bertambahnya kredit bank sebesar Rp. 83.000.000,- dan
bertambahnya penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-. Melihat sumber dana ini dari
hutang janka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- sedangkan aktiva tetap yang
harus dibiayai (mesin dan peralatan serta persediaan barang) sebesar Rp.
102.965.000,- maka PT. Lotus Retailindo Makassar kelebiahan dana sebesar Rp.
97.035.000,- dalam meningkatkan aktivitas usahanya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam
pembahasan skripsi ini diterima (terbukti).
5.3.
Analisa Ratio Aktivitas Perusahaan
Untuk melihat tingkat aktivitas dari PT. Lotus Retailindo Makassar maka
terlebih dahulu dikemukakan hasil perhitungan dari ratio aktivitas sesuai
dengan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perhitungannya adalah
sebagai berikut:
|
1.)
Total Assets Turnover = = …
kali
(Perputaran Assets)
|
- Total
Assets Turnover =
Tahun 2000
= 3,04
kali.
|
- Total Assets Turnover =
Tahun
2001
= 2,63 kali.
Perputaran Assets Adalah kemampuan
perusahaan menggunakan seluruh hartanya untuk menghasilkan penjualan pada tahun
2001 adalah sebesar 2,63 kali.
|
Tahun
2002
= 2,52 kali.
|
2.) Inventori Turnover = = … kali
(Perputaran Persediaan)
|
-
Inventori Turnover =
Tahun 2000
= 23,59 kali.
|
- Inventori Turnover =
Tahun
2001
= 13,63 kali.
|
- Inventori Turnover =
Tahun
2002
=
9,21 kali.
Dari hasil perhitungan di atas
menunjukkan bahwa perputaran persediaan perusahaan dalam menjalankan operasinya
pada tahun 2002 sebesar 9,21 kali.
Disini nampak bahwa pada tahun
2000 terjadi kenaikan sejalan dengan meningkatnya perputaran persediaan, dan
pada tahun 2001 serta tahun 2002 mengalami penurunan.
Ini disebabkan oleh kenaikan
harga pokok penjualan menjadi Rp. 8.250.616.500,- pada tahun 2001 diikuti oleh
peningkatan persediaan rata-rata sebesar Rp. 605.210.250,-. Kemudian penurunan
pada tahun 2002 disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan menjadi Rp.
8.459.343.500,- diikuti oleh peningkatan persediaan rata-rata sebesar Rp.
918.303.000,-.
|
3.) Working
Capital Turnover = = …
kali
(Perputaran modal kerja)
|

|
=
= 11,60 kali.
|

|
=
= 8,21
kali.
|

|
=
= 8,35
kali.
Hsil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perputaran modal kerja (aktiva
lancar) perusahaan menggunakan modal kerja keseluruhan dalam menghasilkan
penjualan pada tahun 2002 sebesar 8,35 kali. Tahun 2000 terjadi kenaikan sejalan dengan meningkatnya perputaran modal
kerja. Pada tahun 2001 mengalami penurunan disebabkan oleh kenaikan hasil
penjualan sebesar Rp. 9.169.238.000,- diikuti oleh peningkatan aktiva lancar
sebesar Rp. 1.494.648.500,- dan hutang lancar sebesar Rp. 378.400.000,-.
Kemudian pada tahun 2002 mengalami kenaikan sejalan dengan meningkatnya
perputaran modal kerja.
5.4.
Perbandingan Ratio Aktivitas Perusahaan
Hasil perhitungan sebelumnya
dapat memberikan gambaran atau informasi yang lebih jelas mengenai perbandingan
ratio aktivitas dapat dilihat pada tabel IX.
Tabel
IX
PT.
LOTUS RETAILINDO MAKASSAR


Rastio
Aktivitas :
1)
Total Asset Turnover 3,04
kali 2,63 kali 2,52 kali
2)
Inventory Turnover 23,59
kali 13,63 kali 9,21 kali

Sumber
: data diolah
Melihat data pada tabel IX,
perbandingan ratio aktivitas dapat diketahui bahwa:
1. Pada tahun 2002 terjadi penurunan total
asset turnover secara terus menerus dari tahun 2001 hal ini tercermin karena
perusahaan pada tahun 2002 lebih banyak mengunakan modal pinjaman dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
2. penyebab utama dari turunnya perputaran
assets oleh karena kenaikan hasil pinjaman sebesar Rp. 9.169.238.000,- pada
tahun 2001 diketahui oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.488.440.500,-
kemudian penurunan total assets turnover pada tahun 2002 disebabkan oleh
peningkatan hasil penjualan sebesar Rp. 9.765.238.500,- diikuti oleh
peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.870.885.500,-.
Adapun perputaran assets yang
dicapai dalam tahun 2000 adalah 3,04 kali, 2001 adalah 2,63 kali dan 2002 adalah
2,52 kali
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka beberapa
kesimpulan dapat ditarik antaralain sebagai berikut :
1) Pada laporan perubahan neraca di mana
sumber dan penggunaan dana nampak bahwa penggunaan dana yang paling menonjol
adalah untuk menambah aktiva tetap berupa kendaraan sebesar Rp. 150.000.000,-,
bertambahnya inventoris sebesar Rp. 53.900.000,-, berkurangnya mesin dan
peralatan sebesar Rp. 5.000.000,-, dan berkurangnya hutang lain-lain sebesar
Rp. 11.604.000,-, dan pembayaran kas sebesar Rp. 59.000.000,- bertambahnya
piutang sebesar Rp. 58.180.000,-, bertambahnya persediaan sebesar Rp.
97.965.000,-.
2) Sedangkan sumber yang paling menonjol adalah
bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- bertambahnya
hutang dagang sebesar Rp. 90.595.000,- bertambanhnya kredit bank sebesar Rp.
83.000.000,- dan bertambahnya penyusutan sebesar Rp. 31.600.000,-. Melihat ini
sumber dana ini dari hutang jangka panjang sebesar Rp. 200.000.000,- sedangkan
aktiva tetap yang harus dibiayai (mesin dan peralatan serta persediaan barang)
sebesar Rp. 102.965.000.- maka PT. Lotus Retailindo Makassar dan asebesar Rp.
97.035.000,- dalam meningkatkan aktivitas usahanya. Dengan demikian, hipotesis
yang diajukan dalam skripsi ini diterima (terbukti).
3) Pada tahun 2002 terjadi penurunan total
assets turnover secara terus menerus dari tahun 2001 hal ini tercermin karena
perusahaan pada tahun 2002 lebih banyak menggunakan modal pinjaman dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
4) Penyebab utama dari menurunnya perputaran
assets oleh karena kenaikan hasil penjualan sebesar Rp.9.169.238.000,- pada
tahun 2001 diikuti oleh peningkatan total aktiva sebesar Rp. 3.488.440.000,-. Kemudian
penurunan total assets turnover pada tahun 2002 disebabkan oleh peningkatan
hasil penjualan sebesar Rp. 9.765.238.500,- diikuti oleh peningkatan total
aktiva sebesar Rp. 3.870.885.500,-. Adapun perputaran assets yang dicapai dalam
tahun 2000 adalah 3, 04 kali, 2001 adalah 2,63 kali dan 2002 adalah 2,52 kali.
6.2.
Saran
Mengacu
pada kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1) Disarankan agar pimpinan perusahaan dapat
lebih mengefektifkan administrasi pencatatan keuangan dengan baik, dengan
harapan penggnaan dana lebih efektif dan efisien penggunaannya.
2) Disarankan pula agar sebaiknya perusahaan
dapat dapat mengunakan peralatan analisis perhitungan yang baik dan akurat yang
dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan di dalam mendapatkan laba dan
menggunakan dana secara optimal.
3) Dari segi aktivitas perusahaan, sebaiknya
memperhatikan peningkatan dana yang dikeluarkan (dioperasikan) agar tidak lebih
tinggi dari peningkatan hasil penjulan sehingga perputaran assets, perputaran
persediaan dan perputaran modal kerja tidak mengalami penurunan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1997. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan,
Penerbit BPFE, Edisi I, Yogyakarta.
Hartanto, D, 1997. Akuntansi Untuk Usaha, Cetakan II,
Lembaga Penerbit Fekon UI, Jakarta.
Indrio, 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama
Cetakan Kedua, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Munawir S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Edisi
Revisi, Cetakan Keenam, Ghalia Indonesia, Yogyakarta.
Nitisemito, 1998. Pembelanjaan Perusahaan, Edisi I, Penerbit Ghalia Indonesia, Yogyakarta.
Riyanto, Bambang, 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan,
Penerbit YP. Gajah Mada, Yogyakarta.
Simangunsong, MP. 1997. Akuntansi Dasar Dua, Peserbit Karya
Utama, Cetakan Ke 9, Jakarta.
Syamsuddin, Lukman. 1997. Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit
YP-LPM-Hanmidita, Yokyakarta.
Van Horne, James C. 1997. Financial
Managemen Policy, (Practice Hall Of Make Private United New Delhi).
MARI BELAJAR DAN BERBAGI
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact 085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact 085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A
0 Komentar untuk "laporan perubahan neraca dan penggunaan dana "