berbagi referensi skripsi

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PRASARANA WILAYAH PROPINSI SULAWESI SELATAN

     Dalam rangka pembangunan di seluruh tanah air, maka diperlukan adanya partisipasi dari semua pihak. Oleh sebab itu untuk mempercepat laju pembangunan tersebut, maka diharapkan kepada semua pihak baik pemerintah maupun swasta, perusahaan besar ataupun kecil ikut serta.
Karena sasaran utama pembangunan nasional adalah terciptanya kualitas manusia Indonesia seutuhnya dalam suasana tentram sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dalam suasana kehidupan bangsa yang berkesinambungan dan selaras, sejalan dengan hal tersebut diatas semakin disadari pentingnya peranan manusia sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan. Demikian pula pada skala mikro, khususnya pada suatu organisasi, manusia merupakan sumber daya utama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai alat penggerak utama disegala bidang merupakan hal yang amat penting dan faktor penentu guna mencapai tujuan yang akan dicapai.
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Secara umum, sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam, yakni : sumber daya manusia dan sumber daya non manusia.
Dalam era globalisasi sekarang ini ditandai dengan suatu persiapan yang sangat ketat, maka yang menjadi persoalan adalah menyiapkan pegawai/karyawan yang berkualitas yang mampu bersaing dengan tenaga-tenaga profesional dari negara lain atau dengan kata lain menyiapkan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan secara spesifik yang handal dan berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia sebagai alat penggerak utama disegala bidang merupakan hal yang sangat penting dan ini dapat dilakukan dengan melakukan program pelatihan.
Pelatihan adalah kegiatan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh instansi yang bersangkutan.
Setiap pelatihan sebagai upaya untuk mencapai peningkatan produktivitas kerja suatu perusahaan/instansi tidak terlepas dari pengaruh, baik pengaruh dari dalam dan dari luar perusahaan/instansi tersebut. Pengaruh ini menuntut setiap organisasi perusahaan/instansi agar meningkatkan pelayanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat. Untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, maka pihak perusahaan/instansi harus meningkatkan kemampuan, baik pengetahuan maupun keterampilan dari karyawannya agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam instansi, dimana hal tersebut dapat tercapai melalui pendidikan dan latihan yang insentif.
Kualitas karyawan yang terus meningkat merupakan aspek penting yang harus dijaga dan dipelihara oleh perusahaan/instansi sehubungan dengan keinginan perusahaan/instansi tersebut agar tidak mengalami kemunduran. Oleh karena itu dalam proses perekrutan karyawan baru harus memilih tenaga kerja dengan kualitas yang memadai, disamping berupaya meningkatkan kemampuan yang sudah lama.
Sekarang ini pemerintah telah mengeluarkan aturan tentang pembinaan karier pegawai negeri sipil yaitu undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 menyangkut tentang pokok-pokok kepegawaian. Dalam pasal 12 ayat 2 menyatakan bahwa dalam rangka usaha untuk meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk kegairahan kerja maka perlu dilaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil dengan sebaik-baiknya.
Dengan melakukan pelatihan bagi para pegawai pada suatu instansi pemerintahan akan dapat diperoleh berbagai manfaat bagi pihak pimpinan dan karyawannya dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian usaha peningkatan produktivitas dan kinerja pegawai dapat dicapai tanpa menambah jumlah dari pegawai tetapi cukup dengan pembinaan, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia.
Suatu instansi pemerintahan senantiasa dituntut agar memiliki program pelatihan yang mengarah kepada peningkatan kemampuan dan keterampilan teknis dan kemampuan manajerial dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap instansi. Hal ini akan membawa keuntungan bagi instansi tersebut, karena biaya operasional yang akan dikeluarkan dapat diminimalkan. Kekeliruan dalam bekerja, efisiensi dan efektifitas kerja akan diperbaiki. Adapun yang dimaksud dengan efisiensi dan efektifitas adalah dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil, tidak terjadi keborosan waktu serta penggunaan sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Jenis pelatihan yang saat ini diterapkan olen Dinas Prasarana Wilayah Propinsi Sulawesi-Selatan sub bagian umum kepada pegawainya bersifat metode praktis dan Vestibule Training misal, pelatihan perkantoran, pelatihan perpustakaan, pelatihan keadministrasian, kursus komputer bagi pegawai yang menangani keuangan. Pada dasarnya pelatihan dilakukan agar pegawai mengetahui dan lebih memahami spesifikasi pekerjaan mereka.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “ PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PRASARANA WILAYAH PROPINSI SULAWESI SELATAN“

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka masalah pokok pada penelitian ini adalah apakah pelatihan melalui Vestibule training bias meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Prasarana Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.


1. Tujuan Penelitian
    Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan melalui vestibule training terhadap kinerja pegawai pada Dinas Prasarana Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.
2.  Kegunaan Penelitian
    Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan dan bahan informasi kepada instansi  pemerintahan dalam kegiatannya dengan pelatihan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
2. Sebagai acuan dan bahan pustaka bagi pihak-pihak yang


MARI BELAJAR DAN BERBAGI
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact  085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A
0 Komentar untuk "PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PRASARANA WILAYAH PROPINSI SULAWESI SELATAN"

Back To Top