MOTIVASI DALAM
PENDIDIKAN
Segala Puji syukur kita
haturkan kepada Allah SWT karena limpahan rohmat serta anugerah darinya
sehingga kami mampu untuk merampungkan makalah ini. Sholawat dan salam selalu
kita ucapkan dan curahkan untuk junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW
yang sudah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, sebuah petunjuk
paling benar yakni syariah agama islam yang sempurna dan satu satunya karunia
paling besar kepada seluruh alam semesta.
Penulis benar benar
berterima kasih sebab mampu menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami
menyampaikan terima kasih yang banyak terhadap seluruh pihak yang sudah
membantu kami selama berlangsungnya penyelesaian makalah ini sampai bisa
terselesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pengetahuan tentang psikologi sangat di perlukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih, dan pengasuh dalam
memahami karakteristik kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik secara
integral. Pengetahuan tentang psikologi juga diperlukan dalam dunia pendidikan
karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik di lihat dari segi
perilaku, kepribadian, perhatian, motivasi dan berbagai aspek psikologi lainya
yang berbeda antara individu satu dengan individu lain. Pada diri peserta didik
terdapat kekuatan psikologi yang menjadi penggerak untuk belajar. Kekuatan
penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena didorong
oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian,
motivasi atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau
tinggi.
Di dalam kelas peserta didik terdiri dari kelompok
yang memiliki kemampuan yang sama namun berbeda keperibadian dan minat. Di
dalam kelas mungkin kita akan menemui beberapa orang pelajar yang mampu
memotivasi dirinya sendiri. Pelajar-pelajar seperti ini tidak banyak memerlukan
pertolongan dari guru untuk merangsang minat mereka dalam belajar, kerena
mereka mampu mendorong diri mereka sendiri. Kebanyakan pelajar akan mempunyai
motivasi belajar jika kita menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi mereka,
namun ada pula sejumlah pelajar yang baru akan termotivasi jika kita melakukan
usaha-usaha khusus bagi mereka. Oleh karena itu kita sebagai guru hendaklah
memahami hal tersebut sehingga dapat memakai berbagai pendekatan dalam
merangsang minat belajar dalam belajar, serta mampu menerapkan berbagai prinsip
dan teknik yang berbeda sesuai dengan keperluan masing-masing pelajar .
Yang menjadi persoalan sekarang ialah bagaimana
caranya kita melakukan berbagai usaha untuk membangun dan mengembangkan
motivasi pelajar semasa belajar. Pelajar akan termotivasi semasa belajar jika
lingkungan sekitar dapat memberikan rangsangan sehingga pelajar tertarik untuk
belajar. Guru harus mengatur suasana belajar secara bijaksana sehingga pelajar
termotivasi untuk belajar. Hal inilah yang melatar belakangi kami dalam membuat
makalah dengan judul pentingnya motivasi dalam belajar.
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Motivasi
2. Jenis
Dan sifat Motivasi
3. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar Bagi Guru dan
Siswa
4. Prinsip-Prinsip
Motivasi Belajar
5. Bentuk-Bentuk
Motivasi Dalam Belajar
6. Unsur-Unsur
Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian motivasi?
2. Untuk
mengetahui jenis Dan sifat Motivas
3. Untuk
mengetahui pentingnya Motivasi Dalam Belajar Bagi Guru dan Siswa
4. Untuk
mengetahui prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
5. Untuk
mengetahui bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belaja
6. Untuk
mengetahui unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
D. Manfaat
Diharapkan
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan secara praktis sebagi hasil dari
pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh
selama studi di perguruan tinggi khususnya bidang ilmu kependidikan dan dapat
menambah ilmu pengetahuan secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi
Faktor motivasi
secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala aktivitas jiwa
manusia yang sangat di perlukan oleh manusia dalam menghadapi kehidupan yang
penuh dengan persaingan. Seseorang yang memiliki motivasi rendah akan memiliki
kinerja, produktivitas, dan inovasi yang rendah. Akibatnya mereka akan
tertinggal jauh dari manusia lainnya yang memiliki motivasi tinggi dalam
menjalani hidupnya.
Menurut mc.
Donald (dalam Syaiful, 2002) Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni
motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya
feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
( Oemar hamalik, 1992 ) perubahan dalam diri seseorang itu terbentuk
suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan
tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk
mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Ada tiga
komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan
terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki
dan ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan
hal ingin di capai oleh seorang individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan
perilaku dalam hal ini yaitu perilaku
unutk belajar.
Selanjutnya
pembahasan akan di lanjutkan kepada hal yang berkaitan dengan kebutuhan. Dalam
belajar motivasi sangat di perlukan. Sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini
merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan di kerjakan itu tidak menyentuh
kebutuhannya. Maslow ( dalam Syaiful, 2002) sangat mempercayai bahwa tingkah
laku manusia di bangkitkan dan di arahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu
seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi
diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan
inilah menurut maslow yang mampu memotivasi tingkahlaku individu. Oleh karena
itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membengkitkan minatnya sejauh
apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.
B. Jenis
Dan sifat Motivasi
Para ahli
umumnya sependapat bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
motivasi primer dan motivasi sekunder ( Dimyati, 2006: 86 ) sebagai berikut :
1. Motivasi
primer
Motivasi primer
adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar atau motif bawaan.
Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani
manusia yang timbul akibat proses kimiawi fisiologik yang terdapat pada setiap
orang. Manusia adalah makhluk jasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh
insting atau kebutuhan jasmaninya. Di antara insting yang penting bagi manusia
adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan
diri, rasa ingin tau, membangun dan kawin (koeswara 198; jalaluddin 1991)
2. Motivasi
sekunder
Motivasi
sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari belajar melalui pengalaman.
Motivasi sekunder ini, oleh beberapa ahli disebut juga motivasi sosial. Menurut thomas dan znaniecki menggolongkan
motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan :
memperoleh pengalaman baru, untuk mendapat respon, memperoleh pengakuan
dan memperoleh rasa aman.
3. Sifat
motivasi
Berdasarkan
sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi
Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi
yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar
dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru
akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri.
Misalnya seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal
matematika, bertujuan untuk memahami konsep-konsep matematika melalui
penyelesaian soal-soal itu, bukan karena takut kepada guru atau ingin mendapat
pujian dari guru.
b. Motivasi
ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar
perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang
digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya
siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah
guru, kalau tidak dipatuhi guru akan memarahinya.
C. Pentingnya
Motivasi Dalam Belajar Bagi Guru Dan Siswa
Perilaku
yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan
perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan bekerja merupakan
penggerak kemajuan masyarakat. Motivasi belajar sangat penting bagi siswa dan
guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa (Dimyati, 2006: 85 ) adalah
sebagai berikut :
1. Menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Contohnya : setelah siswa membaca suatu bab
buku bacaan, di bandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab tersebut, ia
kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
2. Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar, yang di bandingkan dengan teman sebaya. Sebagai
ilustrasi jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai maka ia
berusaha maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
3. Mengarahkan
kegiatan belajar, sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa bahwa dirinya
belum belajar secara serius, seperti bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan
merubah perilaku belajarnya.
4. Membesarkan
semangat belajar. Contoh seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana untuk
sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai orang tua maka ia akan berusaha
agar cepat lulus.
5. Menyadarkan
bahwa adanya perjalan belajar dan kemudian bekerja ( di sela-selanya ada
istirahat atau bermain ) yang berkesinambungan. Individu di latih untuk
menggunakan kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Sebagai
ilustrasi, setiap hari siswa di harapkan untuk belajar di rumah, membantu orang
tua dan bermain dengan temannya. Apa
yang di lakukan di harapkan dapat berhasil memuaskan.
Beberapa
hal di atas menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut di sadari oleh
pelakunya sendiri. bila motivasi di sadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan
dalam hal ini yaitu tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.
Motivasi
belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman
tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai
berikut:
1. Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa. Dalam hal ini pujian, hadiah,
dorongan atau pemicu semangat dapat di gunakan untuk mengobarkan semangat
belajar.
2. Mengetahui
dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam sehinnga dengan bermacamnya motivasi tersebut
di harapkan guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar mangajar.
3. Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti
sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.
4. Memberi
peluang guru untuk mengubah siswa yang tak berminat menjadi bersemangat
belajar.
D. Prinsip-Prinsip
Motivasi Belajar
Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan
dalam aktivitas belajar-mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar
seperti dalam uraian berikut:
1. Motivasi
sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar.
Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai
dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan
kegiatan. Namun minat adalah motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi
psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam
rentang waktu tertentu. Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar
penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang.
2. Motivasi
Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar.
Dari seluruh
kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi
ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik yang malas belajar sangat
berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin
belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan
mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam
belajar.
3. Motivasi
Berupa Pujian Lebih Baik daripada hukuman.
Meski hukuman
tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih
baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang dihargai dan tidak suka
dihukum dalam bentuk apa pun juga. Memuji orang lain berarti memberikan
penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat
kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang
diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan
pujian bisa bermakna mengejek.
4. Motivasi
Berhubungan Erat dengan Kebutuhan Belajar.
Dalam kehidupan
anak didik. Membutuhkan penghargaan. Perhatian, ketenaran, status, martabat,
dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Semuanya dapat
memberikan motivasi bagi anak didik dalam belajar. Guru yang berpengalaman
harus dapat memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing
semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar belajar. Anak didik
pun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya
terhadap sesuatu.
5. Motivasi
dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar.
Siswa yang
mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan. Dia yakin bahwa belajar bukan kegiatan yang sia-sia. Hasilnya akan
berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari mendatang.
6. Motivasi
Melahirkan Prestasi dalam Belajar.
Dari berbagai
hasil penilitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi
belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya
prestasi belajar seorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran
tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki
bukunya, ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata
pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Ulangan pun dilewati dengan mulus
dengan prestasi yang gemilang.
E. Bentuk-Bentuk
Motivasi Dalam Belajar
Ada
beberapa motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan peserta
didik di kelas (Dimyati: 2002) sebagai berikut :
1. Memberi
angka
Angka merupakan alat motivasi yang
cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan
lebih meningkatkan prestasi mereka di masa mendatang. Namun guru harus
menyadari bahwa angka bukanlah hasil dari hasil belajar yang sejati. Untuk itu
guru perlu memberikan angka atau nilai yang menyentuh afektif- afektif dan
ketrampilan yang diperlihatkan anak didik dalam pergaulan atau kehidupan
sehari-hari.
2. Hadiah
Hadiah dapat di berikan kepada anak
yang berprestasi tinggi. Dalam
pendidikan modern, anak didik yang berprestasi tinggi memperoleh predikat
sebagai anak didik teladan. Hadiah di berikan kepada siswa untuk momotivasi
anak agar senantiasa mempertahankan prestasinya selama berstudi dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong
anak didik lainnya untuk ikut berkompetisi dalam belajar. Hal ini merupakan gejala yang baik dan harus
di sediakan lingkungan yang kreatif bagi anak didik.
3. Kompetisi
Kompetisi bisa di manfaatkan untuk menjadikan proses
interaksi belajar mengjar yang kondusif. Untuk menciptakan kondisi yang
demikian, metode mengajar memegang peranan. Guru bisa membentuk anak didik ke dalam kelompok belajar di kelas,
ketika pelajaran sedang berlangsung. Semua anak didik di libatkan ke dalam
suasana belajar atau lebih di kenal cara
belajar siswa aktif (CBSA).
4. Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak
didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
5. Memberi
Ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan
diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha dan
teknik bagaimana agar dapat menguasai semua bahan pelajaran anak didik lakukan
sedini mungkin sehingga memudahkan mereka untuk menjawab setiap item soal yang
diajukan ketika pelaksanaan ulangan berlangsung, sesuai dengan interval waktu
yang diberikan.
6. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement
yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pujian diberikan
sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali
dengan hasil kerja anak didik. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan
jiwa seseorang. Dia akan lebih bergairah mengerjakannya.
F.
Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
1. Cita-
cita atau aspirasi
Dengan adanya kemauan mencapai
cita-cita anak akan mempunyai semangat belajar untuk mencapainya. Cita-cita
akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya
suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Contoh seorang siswa ingin
menjadi pemain bulu tangkis dunia akan memperkuat semangat belajar dan
mengarahkan perilaku belajar. Misal siswa tersebut akan rajin olahraga, melatih
nafas, berlari di samping tekun berlatih bulu tangkis.
2. Kemampuan
siswa
Keinginan seorang anak perlu di
barengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dapat di katakan bahwa
kemampuan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan. Contoh keinginan membaca
perlu di barengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf.
3. Kondisi
siswa
Kondisi siswa yang meliputi jasmani
dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang yang marah atau lapar akan
mengganggu perhatian belajar sedangkan seorang yang sehat, gembira akan mudah
memusatkan perhatian.
4. Kondisi
lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat barupa
lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan
kemasyarakatan. Bencana alam, lingkungan
yang kumuh, ancaman rekan yang nakal akan mengganggu kesungguhan belajar.
5. Upaya
guru dalam membelajarkan siswa
Upaya pembelajaran di sekolah
meliputi hal-hal berikut :
a) Menyelenggarakan
tertib belajar di kelas.
b) Membina
disiplin belajar dalam setiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan
pemeliharaan fasilitas sekolah.
c) Membina
belajar tertib pergaulan.
d) Membina
belajar tertib lingkungan sekolah.
e) Pemahaman
tentang diri siswa.
f) Pemanfaatan
penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna.
g) Mendidik
cinta belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi belajar adalah
segala sesuatu yang dapat memotivasi siswa atau individu untuk belajar. Ada dua
motivasi dalam belajar, yaitu motivasi Ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang
lain (cara untuk mencapai tujuan) motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh
insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Sedangkan motivasi instrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri). Peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam
peningkatan motivasi siswa. Pembentukan lingkungan yang kondusif dan nyaman
untuk belajar sangat di butuhkan oleh siswa. Dengan mengetahui perbedaan
motivasi siswa di harapkan guru dapat berperan sesuai kebutuhan siswa.
B. Saran
1. Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa, sehingga ia mau melakukan belajar.
2. Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti
sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat
3. Menggunakan
metode yang bervariasi serta Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
4. Mengenal
setiap peserta didik yang diajarnya secara pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadis,
Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Mujiono
dan Dimyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sambeng,
Agus. 2010. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi ( on line ) Tersedia
:http://agussambeng.blogspot.com/2010/10/upaya-guru-dalam-meningkatkan
motivasi.html.
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
wa contact 085 341 081 000
0 Komentar untuk "MOTIVASI DALAM PENDIDIKAN"