BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pemecah
gelombang atau yang lebih dikenal dengan sebutan breakwater adalah prasarana
yang digunakan untuk memecahkan ombak/ gelombang air laut dengan menyerap
sebagian energi gelombang. Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan
abrasi yang menggerus pantai yang dapat menyebabkan semakin menjoroknya garis
pantai ke darat, yang mengakibatkan mundurnya garis pantai. Serta pemecah
gelombang juga digunakan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan sehingga
kapal dapat berlabuh dengan lebih mudah dan cepat.
Breakwater
atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah
gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada
perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua banyak digunakan untuk
perlindungan pantai terhadap erosi. Pemecah gelombang tipe lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar dengan pantai dan berada pada jarak tertentu dari
garis pantai.
Bangunan
ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan
gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh pemecah
gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai
di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah
kearah lepas pantai, tapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone).
Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam
energi gelombang sehingga gelombang dan arus dibelakangnya dapat dikurangi. Gelombang
yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian besar akan
dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi), dan sebagian
dihancurkan (disipasi).
Tingginya
biaya merupakan salah satu hambatan pembangunan breakwater yang permanen
seperti emerged breakwater dan sumerged breakwater, juga karena
pertimbangan teknis jika membangun breakwater permanen seperti kedalaman laut
yang terlalu dalam dan kondisi tanah dasar laut.
Dengan
menggunakan alternatif berupa struktur flaoting breakwater hambatan tersebut dapat
ditanggulangi. Keuntungan dari adanya flaoting breakwater antara lain dapat
dibangun dalam waktu singkat, mudah dan dengan biaya yang cukup terjangkau,
floating breakwater juga dapat meminimalisasi pengaruh akibat sirkulasi air,
transpor sediment, dan migrasi ikan serta floating breakwater dapat dengan
mudah dipindahkan dan dirakit kembali dengan layouts yang berbeda serta dapat
dipindahkan ke lokasi yang berbeda (Hales,
1981). Floating breakwater selain dapat dipindah juga bisa diperpanjang
ataupun diperpendek sesuai ukuran panjang dan konfigurasi susunan yang
dibutuhkan (Fousert, 2006).
Keuntungan
berikutnya kondisi tanah yang buruk memungkinkan digunakannya floating
breakwater dari pada fixed breakwater (McCartney,
1985). Untuk pemakaian dalam jangka waktu pendek, floating breakwater dapat
digunakan sebagai pelindung bibit mangroove muda pada awal masa tancap. Sedangkan
kekurangan dari penggunaan floating strukture adalah konstruksinya yang
menjulang diatas permukaan air, sehingga menjadi kurang efektif apabila kondisi
badai terjadi dimana floating breakwater itu dipasang. Dan Perlu perawatan
periodik yang biayanya cukup mahal, apabila konstruksinya terbuat dari baja (Rochani,2007). Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bahan
lokal dan dari alam yakni eceng gondok dimana tumbuhan gulma air ini dalam
keadaan kering sangat ringan dan memiliki serat yang tahan terhadap air. Maka
dari itu penulis ingin meneliti ”Uji
Transmisi dan Refleksi Gelombang pada Flaoting Breakwater Berbahan Dasar Eceng
Gondok”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh kecuraman
gelombang (Hi/L) terhadap tinggi gelombang refleksi (Hr) dan tinggi gelombang
transmisi (Ht).
2.
Bagaimana pengaruh jarak
antara batang eceng gondok pada model flaoting breakwater terhadap koefisien refleksi
(Kr) dan koefisien transmisi (Kt).
3.
Bagaimana potensi redaman
(Kd) gelombang pada model flaoting breakwater berbahan dasar eceng gondok.
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di
atas maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh
periode gelombang (T) terhadap tinggi gelombang refleksi (Hr) dan tinggi
gelombang transmisi (Ht)
2.
Untuk mengetahui jarak
antara batang eceng pada model pemecah gelombang terapung gondok terhadap koefisien
refleksi (Kr) dan koefisien transmisi (Kt)
3.
Untuk mengetahui potensi
redaman (Kd) gelombang pada model floating breakwater berbahan dasar eceng
gondok.
D.
Manfaat
Penelitian
-
Sebagai bahan acuan dan
informasi dalam mengembangkan perencanaan struktur pemecah gelombang atau
breakwater.
-
Dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut.
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
wa contact 085 341 081 000
0 Komentar untuk "Uji Transmisi dan Refleksi Gelombang pada Flaoting Breakwater Berbahan Dasar Eceng Gondok”."