berbagi referensi skripsi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut Hurlock (2004) “masa bayi” merupakan masa penyesuaian di mana istilah ini menunjukkan ketidakberdayaan mutlak. Pada saat kelahiran terjadi peralihan yang membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Meskipun tahap perubahan dari rahim ibu ke dunia luar jarang melebihi 48 jam, tetap saja dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyesuaikan terhadap perubahan yang dihadapi. Karena perbedaan lingkungan intern dan ekstern sangat besar, bayi harus melakukan penyesuaian yang radikal dan cepat. Apabila hal itu tidak mereka lakukan, maka kehidupan bayi akan mengalami ancaman.
Hurlock (2004) melanjutkan bahwa masa bayi merupakan waktu penyesuaian yang radikal dan sulit yang manifestasinya terlihat dari tiga hal penting: kehilangan berat badan, ketidakteraturan perilaku, dan kematian.
Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anak usia 0-6 bulan (Arifrin, 2009).
Menurut Depkes RI (2007) ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan menstimulasi bayi, yaitu: Bergerak total, disebut juga perkembangan motorik kasar; Pergerakan halus untuk mengasah kemampuan tangan dan jari; Mendekat dan melihat, disebut juga perkembangan persepsi visual; Mendengar dan berbicara, disebut juga perkembangan persepsi auditori; Merasakan dan mencium, disebut juga perkembangan sensori.
Pembinaan tumbuh kembang anak berawal dan berdasar pada keluarga dalam hal ini adalah orang tua atau ibu. Kemampuan orang tua menstimulasi tumbuh kembang bayi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengetahuan, sosial ekonomi, jumlah anak, dan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut sangat penting untuk perkembangan pribadi anak, namun tetap bertitik tolak pada pembinaan budi pekerti dan dasar yang ditanamkan oleh orang tua itu sendiri dalam keluarganya (Melly, 2008).
Unicef (2000) dikutip dalam Kusharisupeni (2006) menemukan bahwa 40% bayi dengan usia 0-6 bulan di Indonesia masih mengalami stunted. Stunted merupakan suatu keadaan di mana berat badan bayi berada di bawah standar berat badan yang semestinya dimiliki (underweight). Hal ini merupakan akibat dari growth faltering atau kegagalan pertumbuhan. Diperkirakan tingginya kasus BBLR di Indonesia (Angka Nasional 14%) menjadi penyebab tingginya persentase anak stunted.
Penelitian yang dilakukan Kusharisupeni (2006) di kabupaten Indramayu Jawa Barat menunjukkan bahwa kelompok risiko growth faltering pada bayi dengan usia 4-6 bulan yang lahir normal (54,7%) dan pada bayi yang lahir premature pada usia 2-4 bulan (52,4%).
Selain data mengenai kegagalan pertumbuhan, Indrawati (2008) mengemukakan dalam Skripsinya tentang pengetahuan keluarga dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi dari 12 keluarga yang pengetahuannya baik terdapat 1 keluarga yang buruk dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi. Hal itu terjadi karena keluarga mengandalkan baby sister yang pendidikannya hanya setingkat SD dan dari 17 keluarga yang pengetahuannya buruk terdapat 1 keluarga yang baik dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan 16 keluarga yang buruk dalam melakukan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Adapun keluarga yang baik dalam melakukan stimulasi karena keluarga sangat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan bayinya meskipun pengetahuannya buruk.
Kota Makassar sebagai ibukota propinsi Sulawesi selatan juga merupakan pintu gerbang pusat perdagangan kawasan timur indonesia. secara geografis kota Makassar terletak di pesisir pantai barat bagian selatan Sulawesi selatan. Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam 14 kecamatan. Dan  salah satunya adalah kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Hal ini dibuktikan cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita sebesar 13,37 dari 70% target yang ingin dicapai pemerintah, data pemantauan pertumbuhan balita dengan presentasi berat badan balita sebesar 63,16% dari 75% target yang ingin dicapai. Demikian juga dengan cakupan yang berada di bawah adalah dengan  cakupan kunjungan bayi sebesar 47,16% dari 90% target yang ingin dicapai oleh pemerintah (Depkes. RI, 2010).
Berdasarkan uaraian tersebut di atas peneliti berminat meneliti tentang bagaimana pengetahuan ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kassi-Kassi,Kec.Rappocini,Kota Makassar
1.2 Rumusan Masalah
Uraian singkat dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana pengetahuan ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1     Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kassi-Kassi,Kec.Rappocini,Kota Makassar
1.3.2     Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1)      Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kassi-Kassi, Kec.Rappocici, Kota Makassar.
2)      Untuk mengetahui kemampuan ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kassi-Kassi, Kec.Rappocici, Kota Makassar.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan:
1)      Menjadi tambahan pengetahuan khususnya pengetahuan tentang stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan dan menjadi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2)      Dengan penelitian ini pihak puskesmas kassi-kassi Kec.Rappocini, Kota Makassar dapat meningkatkan mutu terhadap pelayanan tumbuh kembang bayi dan menjadi rujukan bagi ibu dan masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi yang difasilitasi pihak puskesmas.

3)      Pengalaman peneliti dalam pelitian ini dapat membantu dalam menambah ilmu dan pengetahuan serta sarana dalam belajar mengambil bagian untuk mengupayakan Indonesia sehat 2020.



BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
wa contact  085 341 081 000
0 Komentar untuk "GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS "

Back To Top