BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kota mengalami perkembangan
mengikuti kebutuhan manusia dengan aktifitas kota yang berhubungan dengan
masalah ketersediaan infrastruktur publik yang memadai, guna mendukung
berjalannya aktifitas kota. Kota Makassar sebagai kota metropolitan dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat diikuti dengan peningkatan
pembangungan pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti pusat perdagangan,
industri, kesehatan, perguruan tinggi dan lain-lain. Hal ini secara tidak
langsung memerlukan ruang parkir. Fasilitas umum yang tidak dilengkapi dengan
fasilitas parkir yang memadai menyebabkan pengguna kendaraan parkir di bahu
jalan (on street parking) selain
mengurangi kapasitas jalan raya yang berimbas pada tingkat kelancaran lalu
lintas juga mengakibatkan pemborosan waktu di jalan, tenaga, polusi udara,
merusak kesehatan dan membuat stres pengguna jalan.
Meningkatnya pengguna kendaraan pribadi tidak
diikuti dengan penambahan lahan parkir. Selain lahan yang sempit, keamanan dan
kenyamanan pengemudi juga menjadi salah satu kondisi yang harus diperhatikan.
Pergerakan kendaraan disaat kendaraan-kendaraan yang mempunyai intensitas
pergerakan yang begitu tinggi akan terhambat oleh kendaraan yang parkir dibahu jalan
sehingga menyebabkan kemacetan, hal ini sering terjadi pada jam sibuk di
beberapa tempat yang membutuhkan lahan perparkiran yang luas.
Salah satu tempat penyediaan lahan parkir
yaitu pada sebuah perguruan tinggi, dan yang menjadi studi kasus dalam penelitian
ini adalah Universitas Muslim Indonesia (UMI). Salah satu faktor yang
mempengaruhi jumlah kebutuhan parkir adalah jumlah pengguna kendaraan tersebut,
dalam hal ini adalah mahasiswa/I yang ada pada perguruan tinggi. Peninkatan
jumlah mahasiswa tiap tahun terus bertambah sehingga harus diimbangi dengan
penyediaan kebutuhan lahan parkir.
Kondisi perparkiran di UMI masih kebanyakan
berada pada on stree parking dimana
Lemahnya penerapan peraturan parkir, lingkungan jalan kaki tidak nyaman
disebabkan beberapa jalur pejalan kaki masih di jadikan tempat parkir hingga
meluap ke badan jalan, terdapat data analisis dari luas UMI sekitar 140.200m2
dengan luas lahan parkir 21.332,1 m2. Dengan jumlah mahasiswa 20.660 orang, jumlah dosen 777
orang, dan staff karyawan(i) 2.348
orang. dari estimasi pembagian pelaku 50% (7956) pengguna motor, 30% (4772)
pejalan kaki, dan 20% (3181) pengguna mobil. Sedangkan dari hasil survey
langung di UMI makassar yang beberapa menggunakan on street parking. Dilakukan analisa karakteristik parkir pada
pukul 09:00-18:00 berupa: volume parkir, kapasitas tempat parkir, akumulasi
parkir, dan indeks parkir.
Rata-rata mobil yang parkir perminggu adalah
1.797 mobil, dengan kapasitas tempat parkir di UMI Makassar berjumlah 1422
ruang parkir mobil, maka ada sekitar 375
mobil yang on street parking dengan
kondisi saat ini kapasitas parkir yang sempit dan dan belum efisien, beberapa
menggunakan on street parking yang
dapat menghambat pergerakan lalu lintas, serta off street parking yang tidak nyaman dan aman dengan terbatasnya
ketersediaan lahan tempat parkir. Dan akumulasi kendaraan meningkat sekitar 15%
pada pukul 10-14. Indeks parkir pada on street parking maupun off street parking yang terjadi adalah
melebihi kapasitas. Hal ini menunjukkan masalah bahwa kurangnya kapasitas ruang
parkir dan pengolaha sistem parkir yang tidak efisien dari standar kebutuhan
ruang dan fasilitas perparkiran di UMI.
Sistem parkir manual dengan ratusan bahkan
mungkin ribuan kendaraan memerlukan pengawasan yang ekstra ketat karena dengan
ribuan kendaraan dan ribuan mahasiswa UMI yang rentan dengan tindakan kriminal
dengan permasalahan lain yakni kurangnya lahan untuk perpakiran. Dapat disadari
bahwa upaya untuk mengatasi persoalan parkir degan pengadaan berupa gedung
parkir di Universitas Muslim Indonesia Makassar gedung parkir biasa masih
kurang efisien maka seiring perkembangan zaman dan teknologi merancang suatu
bangunan dengan sistem parkir otomatis (Parkir dengan System Smart Building) yang nantinya dapat diimplementasikan untuk
menangani masalah parkir yang ada di UMI.
Dilihat dari luasnya area UMI memiliki
beberapa titik tempat beraktivitas yang menjadi pertimbangan lokasi dalam perencanaan parkir degan system smart building demi kenyamanan atau kemudahan lokasi
tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, agar mudah dicapai kemudahan yang
meliputi waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antara tempat
aktivitas dengan tempat parkir, sehingga perlu penentuan lokasi yang tepat
untuk dapat Perencanaan Parkir Degan System
Smart Building di UMI.
Saat ini, beberapa produsen mobil telah
memperkenalkan sistem bantuan parkir dan telah diterima dengan baik karena
parkir paralel adalah tugas yang merepotkan. Fitur parkir paralel otomatis ini
sangat membantu saat visibilitas di belakang kendaraan mengalami penurunan
karena desain aerodinamis. Akhirnya, sistem ini akan mencegah mobil dari
benturan di bagian belakang. Namun, dapat ditemukan bahwa masih ada beberapa
celah dan arah baru seperti kontrol kios dan rem, kinerja sensor, parkir
diagonal dan gangguan sistem dan ketidakpastian lingkungan untuk penelitian
masa depan untuk mensimulasikan manuver parkir paralel mobil nyata, prototipe
skala 1:10 telah disiapkan dan mikrokontroler dipasang di atasnya. Pengaturan
ini kemudian diasumsikan sebagai kendaraan mobile kecil. Ini terdiri dari
beberapa bagian penting yaitu mekanisme robot, coding, sensor dan komponen
elektronik lainnya. Manuver parkir otomatis untuk kendaraan bergerak kecil
dijelaskan dengan menggunakan beberapa model matematis. Umumnya, parkir otomatis
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu persepsi sensorik, jalur perencanaan
jalan, dan manuver eksekusi. ini bertujuan untuk mengembangkan pergerakan
parkir otomatis kendaraan bergerak kecil dengan menggunakan beberapa model
matematis dan desain sirkuit kendaraan prototipe mobile. Awalnya, kendaraan
mobile kecil telah diimplementasikan. Sensor ultrasonik kedua digunakan untuk
mencapai deteksi lingkungan dan mikrokontroler untuk pengolahan data (Sumber:
Wahab, 2015).
Desain dan sirkulasi parkir perlu diatur
dalam Perencanaan Parkir Degan System Smart Building. Adapun fasilitas
parkir diatur menggunakan pergerakan sirkulasi prototipe sistem otomatis di
dalam gedung parkir dapat dirancang menggunakan mikrokontroller, dimana
mikrokontroller berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh sistem parkir,
baik dari otomatis pintu parkir hingga pemberian informasi alokasi.
Mikrokontroller adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan dapat menyimpan instruksi program didalamnya. Mikrokontroller
terdiri dari CPU (Central Processing Unit),
memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di
dalamnya. Salah satu jenis mikrokontroller yang sering digunakan adalah
ATmega8535. Merupakan sistem mikrokomputer 8 bit berbasis RISC dengan kapasitas
512 byte EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) dan 512
byte SRAM (Sumber: Pranata, 2015).
Selain menggunakan mikrokontroller, sistem
parkir otomatis juga memanfaatkan penggunaan RFID (Radio Frequancy
Identification). RFID yang diasumsikan sebagai penerus teknologi barcode,
merupakan salah satu pengembangan teknologi informasi dalam bidang dokumentasi
dan informasi. Selain sebagai identifikasi, pada sistem ini RFID juga berfungsi
sebagai kunci masuk untuk membuka pintu lahan parkir. Selain lebih efesien,
RFID juga lebih efektif untuk keamanan identifikasi dibandingkan menggunakan
metode karcis dan barcode. Ini diupayakan untuk menghindari dan meniadakan
peluang contra flow karena akan
menimbulkan konflik dan bahkan kecelakaan (Sumber: Prayudyanto, 2015).
Bentuk dan penampilan Perencanaan Parkir Degan System Smart Building Muslin
Indonesia Makassar perlu dipehatikan dengan beberapa pertimbagan dan pendekatan
seperti, desain gedung parkir berorientasi arsitektural modern, menggunakan
pendekatan historic preservation untuk mendukung isu revitalisasi tata kota
yang padat tanpa merusak konteks arsitekturnya, gedung parkir sebaiknya
memiliki kesan sebagai bangunan yang unik dan khas, mendukung keamanan dan
kenyamanan pejalan kaki dengan memberikan ruang depan gedung yang bersisian
dengan jalan sebagai area berjalan kaki, menyiapkan tangga dan elevator untuk
meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, membentuk lansekap untuk melindungi
gedung parkir (Sumber: Prayudyanto, 2015).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat diuraikan beberapa rumusan masalah berikut ini:
1. Bagaimana mendesain tapak agar sesuai dengan fungsi,
tujuan, dan daya dukung aktifitas lainnya disekitar lokasi guna mendukung
keberadaan perencanaan parkir dengan System Smart Building di Universitas Muslim Indonesia Makassar?
2. Bagaimana merencanakan kebutuhan
ruang dan besaran ruang Parkir dengan System Smart Building di Universitas Muslim Indonesia Makassar?
3. Bagaimana desain teknis dan
sirkulasi Perencanaan Parkir dengan System Smart
Building Universitas Muslim Indonesia Makassar?
4. Bagaimana
merancang bentuk dan penampilan Perencanaan
Parkir dengan System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
Menyusun acuan perancangan yang digunakan untuk
merancang dan menghasilkan desain fisik Perencanaan Parkir dengan
System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Adapun sasaran pembahasan
berdasarkan rumusan masalah diatas ialah:
a. Menentukan lokasi dan site yang
strategis untuk perencanaan parkir System Smart Building di Universitas Muslim Indonesia Makassar.
b. Menentukan kebutuhan, besaran, dan
organisasi ruang untuk perencanaan fisik dari parkir System Smart Building di Universitas Muslim Indonesia
Makassar.
c. Menentukan desain teknis dan
sirkulasi yang sesuai dengan Perencanaan
Parkir dengan System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar.
d. merancang bentuk dan penampilan
bangunan yang dapat mencerminkan fungsi dari
Perencanaan
Parkir dengan System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar.
D. Lingkup dan Pembahasan
1. Lingkup
Pembahasan
Pembahasan di tekankan pada
aspek – aspek perencanaan arsitektur untuk mendesain sebuah perencanaan Parkir
dengan System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar sedangkan
pembahasan non arsitektural di maksud untuk mempertajam dan melengkapi
pembahasan utama.
2. Batasan
Pembahasan
Pembahasan Permasalahan
dibatasi pada studi perencanaan arsitektur seperti tata massa bangunan,
sirkulasi, tata ruang, besaran, ruang, pola ruang, fasilitas serta penampilan
bangunan berdasarkan konsep desain bangunan – bangunan pada Universitas Muslim
Indonesia Makassar.
E. Sistematika Pembahasan
1. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang
digunakan adalah metode deskriptif, yang dimana mengidentifikasikan masalah dan
unsur yang akan menunjang tujuan, kemudian merumuskan dan menarik kesimpulan
dari data hasil survey lapangan dan study literatur yang akan dijadikan acuan
sebagai landasan konsep perancanaan.
2. Sistematika Pembahasan
Secara umum sistematika
pembahasan di uraikan sebagai berikut:
BAB
I : PENDAHULUAN
Mengemukakan gambaran secara
umum tentang latar belakang masalah yang mencakupi rumusan masalah, tujuan dan
sasaran pembahsan, lingkup dan batasan pembahasan serta sistematika penulisan
Parkir dengan System Smart Building Universitas Muslim Indonesia Makassar.
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang
pengertian judul, teori yang berkaitan dengan bangunan system parkir serta
tinjauan bangunan yang sejenis dengan Perencanaan Parkir dengan System Smart
Building Universitas Muslim Indonesia Makassar.
BAB III :TINJAUAN KHUSUS Universitas
Muslim Indonesia Makassar
Berisi tentang kondisi
Universitas Muslim Indonesia Makassar, rencana struktur ruang, Kondisi bangunan
Universitas Muslim Indonesia Makassar, serta fasilitas penunjang.
BAB IV :ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa permasalahan dengan
menyajikan secara khusus Universitas Muslim Indonesia Makassar dengan
menganalisa permasalahan dan data yang telah dikumpulkan.
BAB
V
:
KESIMPULAN DAN ACUAN PERANCANGAN
Berisi tentang ringkasan
dari pembahasan BAB terdahulu dan acuan perancangan makro dan mikro.
0 Komentar untuk "GEDUNG MULTIMEDIA DI MAKASSAR ACUAN PERANCANGAN"