berbagi referensi skripsi

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode Du Pont Pada Pabrik Kelapa Sawit Luwu I PTPN XIV (Persero) di Kabupaten Luwu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Salah satu sumber informasi untuk mengetahui dan mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan, Anonim (2002:4) ”menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.  Sawir (2003:2) mengemukakan ’bahwa media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan”.
Penilaian kinerja suatu perusahaan tidak terlepas pula dari pengaruh sumberdaya yang digeluti oleh perusahaan yang . Collies and Montgomery (1997:9) mengemukakan bahwa ”Sumberdaya adalah suatu blok bangunan strategi yang amat penting karena ia menentukan  apa yang dapat  dikerjakan oleh suatu perusahaan”. Sumberdaya merupakan modal jangka panjang perusahaan yang tidak hanya menentukan keunggulan bersaing, tetapi juga mengenai peluang pasar yang dapat dilayaninya.
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) disingkat PTPN XIV  (Persero) adalah suatu BUMN  PERKEBUNAN yang berpusat di Sulawesi Selatan dengan daerah operasi Kawasan Timur Indonesia. Salah satu  core business yang digeluti adalah Perkebunan / Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menghasilkan Crude Palm Oil, CPO.   Selain karena kebijakan pemerintah yang sangat mendorong pembangunan di Sektor Perkebunan, usaha kelapa sawit ini sangat potensial meningkatkan value perusahaan serta meningkatkan pendapatan shareholder.
Kelapa Sawit di Kabupaten Luwu adalah salah satu komoditi yang dihasilkan oleh usaha perkebunan PTPN XIV (Persero), tingkat produksinya tergolong besar tetapi tingkat penjualannya sangat kecil jika dibandingkan dengan Sumatera dan Kalimantan. Tingkat penjualan tersebut disebabkan karena kurangnya produksi dan kurangnya pengawasan dari PTPN XIV (Persero)
Di lingkungan PTPN XIV (PERSERO), usaha sawit  memberikan kontribusi yang cukup penting bagi perusahaan, baik dilihat dari sudut hasil penjualan tahunan (sales). Peningkatan/penurunan  penjualan kelapa sawit tersebut dapat dilihat pada tabel 1. .
  Tabel 1. Perkembangan Penjualan Kelapa Sawit Tahun   2001-2005

Tahun    Penjualan    Perkembangan Penjualan
    (Rp)    (Rp)    %
2001    57,193,813,185    -    -
2002    88,230,559,007    31,036,745,822    35.18
2003    91,254,455,300    3,023,896,293    3.31
2004    118,444,092,890    27,189,637,590    22.96
2005    91,809,147,558    -26,634,945,332    -29.01


Pada tabel diatas, penjualan kelapa sawit dalam kurung waktu 5 tahun mengalami peningkatan dan penurunan, dapat dilihat pada tahun 2001-2002 penjualan mengalami peningkatan sebesar 35,18 %, pada tahun 2002-2003 penjualan mengalami peningkatan 3,31 %, begitupun tahun 2003-2004 mengalami peningkatan 22,96 % tetapi pada tahun 2005 penjualan menurun sebesar 29,01%
Efesiensi di segala bidang telah dilakukan oleh PTPN XIV (Persero) untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaannya. Saat ini perusahaan sedang mempersiapkan peluncuran produksi perdananya guna dipasarkan d luar negeri yang hingga saat ini telah menandatangani kontrak beberapa pembelian produksi kelapa sawit dalam bentuk kemasan yang menarik dengan tujuan negara Eropa, Timur Tengah, Asia dan Afrika selebihnya dalam negeri
Kondisi tersebut diharapkan dapat membuka peluang yang besar terhadap investasi jangka panjang serta peningkatan penjualan dan produksi di masa yang akan datang. Kondisi yang terjadi saat ini membawa hikmah yang besar di dalam bersikap dan berpikir sehingga produksi kelapa sawit menjadi meningkat karena produksi yang meningkat akan berpengaruh pula terhadap peningkatan penjualan
Kelapa Sawit di Kabupaten Luwu adalah salah satu komoditi yang dihasilkan oleh usaha perkebunan PTPN XIV (Persero) di kabupaten Luwu dimana tersebar di seluruh Indonesia baik di Kawasan Indoneia Timur dan kawasan Indonesia Barat.  Adapun luas lahan yang potensial dan tersedia untuk pengembangan sawit di kawasan Indonesia Timur dan Kawasan Indonesia Barat yaitu 2.487.256 Ha dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3. Sebaran Tanaman Kelapa Sawit di KBI dan KTI Tahun 2000
No.    Propinsi    Luas Tanaman Kelapa Sawit (Ha)
1    D.I. Aceh    196.912
2    Sumatera Utara    603.247
3    Riau    573.621
4    Jambi    222.096
5    Sumatera Barat    131.306
6    Bengkulu    65.359
7    Sumatera Selataan    131.306
8    Lampung    6.853
9    Jawa Barat    21.502
10    Kalimantan Barat    266.035
11    Kalimantan Tengah    7.4184
     Jumlah  KBI    2.292.421
12    Kalimantan Timur    68.938
13    Sulawesi Tengah    24.036
14    Sulawesi Selatan    77.184
15    Irian Jaya    24.677
     Jumlah KTI    194.835
     Jumlah KBI + KTI    2.487.256
Sumber : Diolah dari data Direktorat Jenderal Perkebunan  yang dikutip PTPN  XIV
               (PERSERO)

Jika potensi lahan yang sesuai dengan kultur tehnis Kelapa Sawit di KTI tersedia cukup luas, sementara yang sudah ditanami masih sangat jauh di bawah angka KBI, mengapa hal itu terjadi. Apakah peluang usaha ini tidak menjanjikan suatu insentif bagi dunia usaha sehingga tidak tertarik menanamkan modalnya di bidang usaha sawit di KTI ? Pertanyaan – pertanyaan ini amat menarik untuk di cari jawabannya.
Dengan melihat prospek pengembangan usaha Perkebunan Sawit di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kawasan Timur Indonesia, maka PKS Luwu I sebagai pilot project  mempunyai peran strategik dan oleh karena itu menarik untuk dikaji.
Berdasarkan dari pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :”Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode Du Pont Pada Pabrik Kelapa Sawit Luwu I PTPN XIV (Persero) di Kabupaten Luwu”.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah pokok yaitu :
”Bagaimana perkembangan kinerja keuangan berdasarkan metode Du Pont pada PTPN XIV  (Persero) di Kabupaten Luwu selama tahun 2001-2005 ? ”.
C.  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan berdasarkan metode Du Pont pada PTPN XIV (Persero) di kabupaten Luwu  tahun 2001-2005
D.  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1.    Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi PT PTPN XIV (Persero) di kabupaten Luwu dalam menganalisa kinerja perusahaannya  berdasarkan metode Du Pont di masa yang akan datang.
2.    Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
3.    Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam hal penelitian lapangan sebagai bentuk pengaplikasian teori yang diperoleh di bangku kuliah serta sebagai bahan pembelajaran dan pemecahan masalah bagi si peneliti.
4.    Sebagai bahan bacaan dan acuan atau referensi untuk peneliti selanjutnya sesuai dengan permasalahan atau bidang ilmu pengetahuan si peneliti dalam
pengembangan ilmu pengetahuan ke masa depan.

MARI BELAJAR DAN BERBAGI
BERSAMA #Andiwani.blogspot.com
Need help or explanation contact  085 341 081 000
PIN BB 5D9B809A


1 Komentar untuk "Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode Du Pont Pada Pabrik Kelapa Sawit Luwu I PTPN XIV (Persero) di Kabupaten Luwu"

Trimaksih untuk nyai kanjen dewi sinta purbasari karna berkat nyai sy bisa menbayar utang sy yang bgitu bnyak dengan bantuan lewat pesugihanyaa oleh karna it bagi saudara saudaraku dijawa maupun di luar jawa yg ingin mendapatkn kemudahan jalan dngn mencari modal usaha mnbayar utang yg menunpuk silahkn anda meminta bantuan lansung dri nyai dewi sinta purbasari silahkan hub lansun no nyai dewi sinta purbasari tampa perantara silahkan hub lansung di no nyikanjen no tlvng 082247121116. Dengan segenap keluaraga besar muhammad yasin - bandung jawa barat mengucapkan banyak trimaksih kepada nyikanjen purbasari wassalama .

Back To Top